Ahad 05 May 2024 13:47 WIB

Dialog Panglima Romawi dan Pedang Allah Sebelum Masuk Islam Saat Perang di Suriah

Khalid Bin Walid menghadapi ratusan ribu tentara Romawi di Suriah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Sahabat Nabi saat berperang di Suriah (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Sahabat Nabi saat berperang di Suriah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Petinggi tentara Kekaisaran Romawi memeluk agama Islam dalam perang Yarmuk yang terjadi pada Agustus 636 Masehi atau sekira empat tahun sesudah Nabi Muhammad SAW berpulang ke rahmatullah. 

Khalid bin Walid berjulukan Pedang Allah atas perintah Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu anhu berperang menghadapi 240 ribu lebih tentara Kekaisaran Romawi di negeri Syam (bernama Suriah saat ini).

Baca Juga

Kejeniusan Khalid bin Walid dalam berperang membuat kagum para panglima perang Kekaisaran Romawi dan komandan pasukannya. Sehingga satu di antara mereka yang bemama Georgius untuk mengundang Khalid bin Walid pada saat peperangan berhenti agar (di sela-sela perang Yarmuk). 

Georgius ingin berdialog dengan Khalid bin Walid, saat keduanya sudah bertemu, panglima Romawi itu berbicara kepada Khalid bin Walid. 

Georgius berkata, "Tuan Khalid, jujurlah kamu kepadaku, jangan berbohong, sebab orang merdeka tidak pernah bohong! Apakah Allah telah menurunkan sebilah pedang kepada Nabi kamu dari langit, lalu pedang itu diberikannya kepada kamu, hingga setiap kamu hunuskan terhadap siapapun, pedang tersebut pasti membinasakannya?”

Khalid bin Walid menjawab, “Tidak.” 

Georgius bertanya lagi, "Mengapa kamu dinamai Pedang Allah?”

Khalid bin Walid menjawab, “Sesungguhnya Allah telah mengutus Rasul-Nya kepada kami, sebagian kami ada yang membenarkannya, dan sebagian ada yang mendustakannya. Aku dulunya termasuk orang yang mendustakannya, sehingga akhirnya Allah menjadikan hati kami menerima Islam, dan memberi petunjuk kepada kami melalui Rasul-Nya, lalu kami berjanji setia kepadanya."

"Kemudian Rasulullah SAW mendoakanku, dan Rasulullah berkata kepadaku, 'Engkaulah pedang Allah di antara sekian banyak pedang-Nya.’ Itulah sebabnya aku diberi nama Pedang Allah," ujar Khalid bin Walid.

Georgius melanjutkan pertanyaannya, "Untuk apa semua diseru olehnya (oleh Nabi Muhammad SAW)?”

Khalid bin Walid berkata, "Untuk mentauhidkan Allah dan menyampaikan Islam.”

Georgius lagi dan lagi bertanya, "Apakah orang-orang yang masuk Islam sekarang akan mendapat pahala dan ganjaran seperti kamu juga?

Khalid bin Walid menjawab, "Benar, bahkan lebih besar (pahalanya).”

Georgius agak bingung dan bertanya, "Bagaimana itu bisa terjadi, padahal kalian lebih dahulu memeluk Islam?”

Khalid bin Walid menjelaskan, “Karena kami telah hidup bersama Rasulullah SAW, kami telah melihat tanda-tanda kerasulan dan mukjizatnya, dan wajar bagi setiap orang yang telah melihat seperti yang kami lihat dan mendengar seperti yang kami dengar, akan masuk Islam dengan mudah. Adapun kalian, yang belum pernah melihat dan mendengarnya, namun kemudian kalian beriman kepada yang gaib, maka pahala kalian lebih besar dan berlipat ganda, bila kalian membenarkan Allah dengan hati ikhlas serta niat yang suci."

Panglima perang Kekaisaran Romawi itu pun berseru, sambil memajukan kudanya ke dekat Khalid bin Walid dan berdiri di sampingnya, "Ajarkanlah kepadaku Islam itu, wahai Khalid.”

Akhirnya, panglima perang Romawi tersebut masuk Islam dan sholat dua rakaat. Itulah satu-satunya sholat yang sempat dilakukannya.

Kedua pasukan itu yakni pasukan Muslim dan Kekaisaran Romawi mulai bertempur lagi. Mantan panglima tentara Romawi bernama Georgius sekarang berperang di pihak Muslim, dan mati-matian menuntut syahid, sampai Georgius mencapainya dan berbahagia mendapatkannya. 

Dilansir dari buku Rijalun Haular Rasul (Biografi 60 Sahabat Nabi) yang ditulis Khalid Muhammad Khalid diterjemahkan Agus Suwandi diterbitkan Ummul Qura, 2013.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement