REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan gelaran Solo Great Sale (SGS) ke-10 akan membuka peluang investasi baru, meningkatkan daya tarik investasi, serta menggalang kerja sama antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat.
“Adanya kegiatan ini akan menciptakan platform yang memungkinkan para investor untuk menemukan potensi bisnis yang menjanjikan di Kota Surakarta,” kata Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Kementerian Investasi/BKPM Ikmal Lukman di Surakarta, Jawa Tengah.
Sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Minggu malam, Ikmal Lukman mengapresiasi inisiasi pemerintah Kota Surakarta untuk menyelenggarakan SGS. Seluruh manfaat dari SGS dinilai dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Surakarta.
SGS ke-10 yang dibuka di Ngarsopuro, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu, turut dihadiri Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid, dan Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa.
Teguh Prakosa berharap SGS dapat mengundang investasi di Surakarta, dan berdampak besar bagi Provinsi Jawa Tengah. Teguh mengatakan bahwa Pemerintah Kota Surakarta akan terus membangun aglomerasi investasi Surakarta untuk pembangunan ekonomi di Jawa Tengah.
“Mari kita jaga Solo Raya, Kota Surakarta, bahkan Provinsi Jawa Tengah dalam membangun kesiapan daerah untuk masuknya investasi sehingga berujung pada kesejahteraan masyarakat Surakarta dan Tanah Air Indonesia,” ujar Teguh.
Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mendukung Kadin Surakarta dalam membangun platform wirausaha yang bekerja sama dengan pemerintah baik pusat maupun daerah.
SGS, kata dia, akan memberi dampak ekonomi dengan mendukung wirausaha daerah maupun para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Surakarta.
“Kadin terus berkomitmen dalam kolaborasi dengan pemerintah untuk meningkatkan dunia usaha yang dapat mendorong potensi daerah dan mewujudkan aglomerasi usaha UMKM di Solo,” kata Arsjad.
SGS mengambil tema “Grebeg Investasi” dengan harapan mendorong masuknya penanaman modal baik lokal maupun asing untuk mengembangkan investasi Jawa Tengah, khususnya Kota Surakarta.
Sejak tahun 2015, SGS dinilai mampu mencapai target dalam pembangunan wirausaha, khususnya tahun 2019 dengan capaian sebesar Rp2,9 triliun, sehingga diharapkan dapat mengembangkan perekonomian lokal maupun nasional.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, pada tahun 2023 realisasi investasi di Kota Surakarta berhasil mencapai Rp917,7 miliar dengan sektor investasi terbesar adalah Jasa Lainnya yakni sebesar Rp417,2 miliar, Hotel dan Restoran (Rp163,2 miliar), serta Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp105,5 miliar).
Sedangkan pada triwulan pertama tahun 2024, realisasi investasi Kota Surakarta sebesar Rp434,0 miliar.