Selasa 07 May 2024 14:14 WIB

Kecam Genosida Israel Atas Palestina, Ini Sikap Forum Rektor PT Muhammadiyah-‘Aisyiyah

Forum Rektor PTMA mendukung proses hukum tokoh Israel yang terlibat genosida.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Irfan Fitrat
Sejumlah civitas academica Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) melakukan long march saat aksi bela Palestina di Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah civitas academica Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) melakukan long march saat aksi bela Palestina di Jakarta, Selasa (7/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) menggelar aksi serentak Bela Palestina dan Kutuk Israel. Forum Rektor PTMA pun menegaskan sikapnya mengecam Israel atas tindakan genosida terhadap warga Palestina.

Ketua Umum Forum Rektor PTMA Prof Gunawan Budiyanto mengatakan, Forum Rektor PTMA mengutuk Israel yang melakukan agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, serta melakukan penangkapan massal warga sipil Palestina. Selain itu, mengutuk juga tindakan Israel yang mengakibatkan kerusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta memblokade bantuan kemanusiaan.

Baca Juga

Forum Rektor PTMA meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina. Menurut Gunawan, Forum Rektor PTMA juga mendukung upaya hukum atas berbagai pihak yang terlibat dalam kejahatan genosida terhadap Palestina. “Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genosida warga Palestina,” kata dia, dalam dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/5/2024).

Dalam pernyataan sikapnya, Forum Rektor PTMA juga menyampaikan kecaman keras atas sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara, serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina. Begitu juga terhadap Organisasi Kerja Sama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara-negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.