Rabu 08 May 2024 13:32 WIB

Polisi Beberkan Alasan Pemutilasi Istri di Ciamis Dirujuk RSJ Cisarua

Polisi sebut observasi di RSJ perlu dilakukan untuk menentukan proses hukum pelaku

Rep: Ali Mansur/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Polisi menggiring Tarsum tersangka kasus pembunuhan mutilasi saat menjalani pemeriksaan kejiwaan di Makopolres Ciamis, Jawa Barat, Senin (6/5/2024). Satreskrim Polres Ciamis dibantu dokter spesialis kejiawaan RSUD Ciamis Andi Fatimah Yuniasari, memeriksa kejiwaan tersangka pelaku kasus mutilasi istrinya di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, untuk memastikan kondisi kejiwaannya.
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Polisi menggiring Tarsum tersangka kasus pembunuhan mutilasi saat menjalani pemeriksaan kejiwaan di Makopolres Ciamis, Jawa Barat, Senin (6/5/2024). Satreskrim Polres Ciamis dibantu dokter spesialis kejiawaan RSUD Ciamis Andi Fatimah Yuniasari, memeriksa kejiwaan tersangka pelaku kasus mutilasi istrinya di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, untuk memastikan kondisi kejiwaannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tarsum, tersangka pembunuhan dan mutilasi istrinya sendiri bernama Yanti telah menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciamis, Jawa Barat. Hasilnya, Tarsum harus dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Rencananya tersangka bakal menjalani observasi selama 14 hari di RSJ Cisarua.

"Menurut dokter kejiwaan perlu observasi karena mengalami depresi. Makanya, untuk tahu tingkatannya itu belum bisa dipastikan," ujar Kepala Satuan Reskrim Polres Ciamis AKP Joko Prihatin saat dikonfirmasi, Rabu (8/5/2024).

Baca Juga

Lebih lanjut, Joko mengatakan observasi di rumah sakit jiwa perlu dilakukan untuk menentukan layak atau tidaknya proses hukum terhadap Tarsum dilanjutkan. Nantinya setelah hasil observasi selesai, pihaknya bakal menentukan kelanjutan proses pidana terhadap Tarsum. Tarsum sendiri sudah diserahkan ke pihak RSJ Cisarua per hari Selasa (7/5/2024) kemarin. Kemudian pihaknya akan berkoordinasi dengan jaksa. 

“Tidak ada (kendala), kondusif. Tingkat kesadarannya sudah mulai kembali lagi kayaknya kalau saya lihat yang saya amati sendiri secara kasat mata, bukan secara psikologi. Pertama kan ngamuk-ngamuk, teriak kan, sekarang sudah kondusif, diam, gitu,” ungkap Joko.

Diketahui bahwa Yanti dibunuh dan dimutilasi oleh Tarsum saat hendak menuju pengajian, pada Jumat pagi (3/5/2024) lalu. Setelah dibunuh, pelaku membawa tubuh korban ke rumah dan memutilasi menjadi beberapa bagian. Bahkan, Tarsum disebut sempat membawa dan menawarkan potongan tubuh istrinya ke rumah-rumah tetangganya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement