Rabu 08 May 2024 23:00 WIB

Meningitis Anak Sulit Didiagnosis, Dokter: Jika tak Tertolong dalam 24 Jam Bisa Meninggal

Anak yang terserang meningitis biasanya merasakan sakit pada kaki.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Anak sakit (ilustrasi). Meningitis atau peradangan selaput otak akibat penyakit meningokokus invasif pada anak sering kali sulit didiagnosis.
Foto: www.pixabay.com
Anak sakit (ilustrasi). Meningitis atau peradangan selaput otak akibat penyakit meningokokus invasif pada anak sering kali sulit didiagnosis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo Jakarta mengatakan, meningitis atau peradangan selaput otak akibat penyakit meningokokus invasif pada anak sering kali sulit didiagnosis. Selain itu, meningitis pada anak bisa berkembang cepat.

"Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal," kata Dr dr RA Setyo Handryastuti, Sp.A(K). dalam acara temu media di Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Baca Juga

"Masa inkubasinya sendiri butuh empat hari, kisarannya dua sampai 10 hari, gejala awalnya sangat tidak spesifik," ujar dr Setyo.

Handry menyampaikan, anak yang terserang meningitis biasanya merasakan sakit pada kaki, merasa dingin pada tangan dan kaki, serta mengalami perubahan warna kulit abnormal seperti menjadi pucat atau berbintik-bintik. Namun, ia menjelaskan, penyakit meningokokus invasif yang berkembang pesat biasanya gejalanya tidak spesifik tetapi menyebabkan konsekuensi yang parah dan mengancam jiwa dalam waktu 15 sampai 24 jam.