REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan kendaraan listrik di Indonesia saat ini mulai meluas. Meskipun begitu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pembiayaan untuk kendaraan listrik masih memiliki porsi yang cukup minim.
“Saat ini porsi penyaluran pembiayaan untuk kendaraan listrik masih sangat kecil di kisaran 0,01 persen dari total piutang pembiayaan,” kata Kepala Eksekutif Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya OJK Agusman, Selasa (14/5/2024).
Meskipun begitu, Agusman menyebut perkembangan kendaraan listrik saat ini cukup pesat. Selain itu juga pemerintah memberikan dukungan kuat dalam membangun ekosistem kendaraan listrik.
“Pembiayaan EV ke depan diperkirakan akan terus meningkat dan dapat berkontribusi dalam mendorong percepatan terbentuknya ekosistem green financing di Indonesia,” ujar Agusman.
Dia menambahkan, pada kuartal I 2024 terdapat penurunan penjualan kendaraan baru. Selain itu, outstanding piutang pembiayaan pada perusahaan pembiayaan untuk pembiayaan kendaraan bermotor baru terus tumbuh positif sebesar 14,19 persen secara tahunan dan 3,75 persen secara year to date.
“OJK akan tetap memonitor dampak penurunan penjualan kendaraan bermotor ini kepada kinerja industri pembiayaan dan meminta perusahaan untuk melakukan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan,” ungkap Agusman.