Rabu 15 May 2024 07:52 WIB

Mentan Amran Lepas Brigade Alsintan Menuju Merauke

Mentan Amran menjelaskan, 261 unit alsintan diberangkatkan ke Merauke.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Erdy Nasrul
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke. Amran menjelaskan, pelepasan brigade alsintan tersebut merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi dan perluasan areal tanam (PAT) serta mengantisipasi kekeringan akibat el nino.

"Saat ini kita mengalami tekanan el nino yang luar biasa, sehingga kita harus memitigasi risiko kelangkaan pangan dan kelaparan. Karena itu kita melakukan percepatan dengan membuka lahan di Kabupaten Merauke," ujar Amran seusai melepas bantuan alsintan di Pelabuhan Koarmada II Surabaya,  Selasa (14/5/2024).

Baca Juga

Mentan Amran menjelaskan, 261 unit alsintan diberangkatkan ke Merauke. Alsintan tersebut nantinya akan digunakan untuk membuka lahan tanam seluas satu juta hektare. Di antara alsintan yang dikirim adalah pompa, alat tanam, alat panen, drone, dan alat pemupukan.

"Semua yang kita kirim untuk meningkatkan produksi melalui peralatan canggih. Artinya saat ini kita akan bertransformasi menuju pertanian modern melalui pemanfaatan mekanisasi sehingga kita bisa menekan biaya hingga 50 persen. Yang lebih penting kita bisa meningkatkan kesejahteraan petani," ujarnya. 

Amran mengatakan, penggunaan teknologi merupakan sebuah keharusan, mengingat saat ini pertanian dunia dalam kondisi kurang baik. Selain itu, mekanisasi juga perlu dilakukan untuk memperkuat posisi bonus demografi bagi kalangan muda Indonesia agar mau bertani.

"Pada gilirannya petani generasi milenial, generasi Z, mau bertani dengan teknologi dan mekanisasi, sehingga produksi kita berjalan dengan optimal," ucapnya.

Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Laksdya TNI Erwin menambahkan, pertanian menjadi salah satu fokus utama bagi Indonesia dan dunia. Karena itu, kata dia, sektor ini harus dijaga untuk mengantisipasi kemungkinan buruk seperti darurat pangan di seluruh negara.

"Karena itu, TNI siap mengawal jalannya program Kementan dalam memperluas areal tanam di Kabupaten Merauke, sehingga ke depan kita berdaulat pangan yang berkelanjutan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement