Rabu 15 May 2024 13:40 WIB

Film Berdasarkan Kisah Nyata Seperti Vina Cukup Diminati, Mengapa?

Film Vina: Sebelum 7 Hari diangkat dari kisah pembunuhan di Cilegon.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Film (ilustrasi). Ada alasan mengapa film yang punya label berdasarkan kisah nyata memiliki cukup banyak peminat.
Foto: www.freepik.com
Film (ilustrasi). Ada alasan mengapa film yang punya label berdasarkan kisah nyata memiliki cukup banyak peminat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di balik segala kontroversinya, film Vina: Sebelum 7 Hari mendapatkan lebih dari 2,5 juta penonton hingga hari keenam sejak awal penayangannya di bioskop. Sutradara Anggy Umbara membuat film tersebut berdasarkan kisah nyata tragedi pembunuhan di Cirebon pada 2016.

Film yang memiliki label "berdasarkan kisah nyata" memiliki daya tarik tersendiri bagi penikmat film. Dilansir Dallas News, Rabu (15/5/2024), dijelaskan bahwa film berdasarkan kisah nyata (based on true story) cenderung lebih disukai oleh penonton.

Baca Juga

Alasannya, secara psikologis, penonton lebih menyukai sesuatu yang bisa jadi benar terjadi pada plot yang pernah mereka lihat sebelumnya. Selain itu, gagasan bahwa film didasarkan pada atau terinspirasi dari kejadian nyata akan menambah bobot dramatis pada alur film tersebut.

Namun demikian, para pakar tetap menyarankan penonton untuk tidak mempercayai seutuhnya film-film dengan titel “berdasarkan kisah nyata”. Media Educator asal Inggris, Frank W Baker, mengaku khawatir jika publik sepenuhnya percaya bahwa film bertitel “berdasarkan kisah nyata” menampilkan peristiwa yang benar-benar nyata dan akurat.

“Mereka (penonton) tidak sadar bahwa produser, penulis skenario, dan sutradara bekerja sama untuk memasukkan adegan yang harus dimasukkan, dan mana saja adegan atau cerita yang dikecualikan. Jadi saya pikir penonton harus lebih berhati-hati,” kata Baker.

Sama halnya dengan film Vina: Sebelum 7 Hari, di mana sutradara dan produser dapat memutuskan terkait adegan mana saja yang akan dimasukkan dan dikecualikan. Hal ini pulalah yang menjadi kontroversi di kalangan penonton. Banyak di antara penonton yang menilai film ini tidak berpihak pada korban dan cenderung mengeksploitasi.

“Ada yang mau nonton film Vina aja udah aneh. Itu musibah orang lo jadiin hiburan gimana ceritanya dah. Yang bikin film, yang setuju ditayangin, yang nonton, semuanya sakit,” kata akun @hael*** dalam sebuah cicitan di X.

Gini amat nyari duit sampe kisah orang meninggal dijadiin film,” demikian cicitan dari akun @rout**.

“Ada cara yang lebih baik, lebih simpatik, untuk angkat kisah pembunuhan Vina ke film. Tapi, malah dikomersilkan. Yuk ramaikan boikot film ini,” kata akun @kalo**.

Meski begitu, ada juga penonton yang mengapresiasi film tersebut. "Sangking bagusnya ini film gua nonton 2 kali," tulis akun wirrr_**.

"Semoga ada hikmah di balik cerita ini aamiin," tulis akun @deden_damhu**.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement