Rabu 15 May 2024 15:21 WIB

Proyek Pengaman Pantai di Teluk Jakarta Sudah Lebih dari 50 Persen

Proyek pengaman pantai di Teluk Jakarta saat ini sudah mencapai 53,14 persen.

Warga mengendarai sepeda listrik melintas di dekat tanggul pengaman pantai yang retak di Kalibaru, Cilincing, Jakarta. Proyek pengaman pantai di Teluk Jakarta saat ini sudah mencapai 53,14 persen.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga mengendarai sepeda listrik melintas di dekat tanggul pengaman pantai yang retak di Kalibaru, Cilincing, Jakarta. Proyek pengaman pantai di Teluk Jakarta saat ini sudah mencapai 53,14 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Progres proyek pembangunan pengaman pantai untuk melindungi pesisir Teluk Jakarta dari ancaman banjir rob saat ini mencapai 53,14 persen.

“Proyek Strategis Nasional ini dikerjakan untuk perkuatan serta peninggian tanggul laut, tanggul muara sungai maupun penataan kawasan pesisir pantai utara Jakarta dan sekitarnya, dengan progres saat ini mencapai 53,14 persen,” ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Baca Juga

Adjib mengatakan bahwa proyek ini dibangun sebagai upaya dalam melindungi wilayah sekitar dari ancaman banjir rob terutama di area pemukiman warga ketika air laut sedang pasang karena terjadi penurunan permukaan tanah dan kenaikan muka air laut.

Pembangunan Pengaman Pantai di Pesisir Teluk Jakarta Tahap 6 Paket 4 yang terletak di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara serta Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang tersebut senilai Rp 297 miliar. Proyek yang telah dimulai sejak Desember 2022 tersebut ditargetkan selesai pada akhir Desember 2024.

Memiliki total panjang 1.485 m, proyek terbagi ke dalam zona A, B dan C. Adapun jenis pekerjaan yang telah selesai digarap bersama melalui kerja sama operasi atau KSO Wika-Hutama Karya yakni pada zona A meliputi pemancangan tiang beton tipe D800, pekerjaan cerucuk dan matras bambu, serta pemancangan tiang kotak berukuran 25 x 25 cm sebagai pondasi untuk dermaga akses nelayan.

Sementara pekerjaan yang tersisa saat ini adalah pekerjaan timbunan pada zona A, pemancangan CCSP atau tanggul turap beton pipih tipe W400 pada zona B serta pekerjaan timbunan dan pemancangan CCSP tipe W450 pada zona C.

Dalam pembangunan tanggul ini, terdapat desain berupa cerucuk dan matras bambu yang berfungsi untuk menahan struktur timbunan sirtu dan batu boulder. Selain itu, juga digunakan teknologi inner bore yang dimana proses pemasangan tiang pancang lebih ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi udara, polusi suara serta minim getaran.

Adjib mengatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini, baik dari segi kualitas dan waktu, agar nantinya dimanfaatkan untuk menahan air laut akibat gelombang pasang air laut, mengurangi kerugian ekonomi dan sosial akibat banjir rob serta sebagai batasan terhadap pengembangan daratan di kawasan pesisir atau penataan kawasan.

“Diharapkan proyek ini nantinya dapat meningkatkan ketahanan pantai terhadap erosi dan memperkuat infrastruktur pesisir bagi wilayah sekitar Teluk Jakarta,” katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement