Ahad 19 May 2024 21:40 WIB

Presiden Katonivere: Hak Rakyat Fiji atas Air Dijamin Konstitusi

Katonivere akui masalah air dan perubahan iklim dihadapi negara di Pasifik Selatan.

Bendera Fiji. Ilustrasi.
Foto: pflnz.co.nz
Bendera Fiji. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Presiden Fiji WIliame Katonivere menyatakan masalah air di negaranya adalah hal genting yang harus ditangani. Karena hak mendapatkan air bagi rakyat Fiji termuat dalam undang-undang dasar negara itu.

"Dalam konstitusinya, Fiji menjamin hak rakyatnya atas air. Sepenting itulah air untuk kami," kata Katonivere disiarkan ANTARA di Nusa Dua, Badung, Bali, Ahad (19/5/2024).

Baca Juga

Untuk itu, Pemerintah Fiji tengah secara masif bekerja dari tingkat nasional hingga masyarakat perdesaan untuk mencari solusi atas permasalahan air. Hal itu guna memastikan terpenuhinya hak rakyat Fiji untuk mendapat air seperti yang dijamin konstitusi negara.

Upaya yang tengah dilakukan itu sangat membantu Pemerintah Fiji menetapkan strategi dan gagasan melindungi sumber air yang dapat diterapkan oleh masyarakat di tingkat lokal.

Dalam bagian lain penjelasannya, Katonivere mengakui bahwa masalah air dan perubahan iklim juga dihadapi negara serumpunnya di kawasan Pasifik Selatan. Oleh karena itu, Fiji saat ini berinisiatif memimpin langkah mencari strategi mewujudkan ketahanan air yang dapat dijalankan oleh negara serumpun.

"Saya harap negara-negara lain di dunia juga mengikuti langkah Fiji dalam menangani masalah air," kata kepala negara kelahiran 20 April 1964 ini.

Presiden Fiji Wiliame Katonivere menjadi salah satu kepala negara sahabat yang menghadiri langsung World Water Forum Ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada 18--25 Mei ini. Pertemuan tersebut membahas empat isu penting yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Dalam agenda tersebut, pendirian Centre of Excellence (COE) untuk ketahanan air dan iklim menjadi salah satu hal yang diusulkan Indonesia sebagai tuan rumah. Badan tersebut akan menjadi ruang mencari solusi terhadap masalah air dan mewujudkan keamanan air di tengah perubahan iklim.

Sebanyak 244 sesi pembahasan terkait air dalam WWF ini diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengelolaan air secara global.

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement