Senin 20 May 2024 03:06 WIB

Mewujudkan Transisi Energi yang Adil dan Merata Bagi Indonesia

Ini tantangan kompleks dan memiliki banyak sisi yang mengharuskan kolaborasi.

Red: Budi Raharjo
Peluncuran program pembelajaran aksi baru Happy Energy Action Leadership (HEAL): Energy Transition, Livelihood, Systems, and Blended Finance di Bali.
Foto: Istimewa
Peluncuran program pembelajaran aksi baru Happy Energy Action Leadership (HEAL): Energy Transition, Livelihood, Systems, and Blended Finance di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tugas mewujudkan target nol emisi Indonesia menjadi semakin penting saat ini seiring upaya mengurangi dampak krisis iklim. Pemerintah harus memastikan bahwa peluang seperti Just Energy Transition Partnership (Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan) dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan global menjaga suhu bumi di bawah 1,5 derajat celcius di atas level pra-industri serta mewujudkan transisi energi yang adil dan merata bagi Indonesia.

"Ini adalah tantangan yang kompleks dan memiliki banyak sisi yang mengharuskan semua pemangku kepentingan bekerja sama menghasilkan solusi inovatif di berbagai bidang," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, saat peluncuran program pembelajaran aksi baru 'Happy Energy Action Leadership (HEAL): Energy Transition, Livelihood, Systems, and Blended Finance' di Bali.

Baca Juga

Arifin menyebut HEAL tidak diragukan lagi akan membantu mempercepat upaya menngurangi dampak krisis iklim. "Saya berharap semua pemangku kepentingan yang relevan, baik lokal maupun internasional, akan berpartisipasi untuk menyukseskan program ini,” ujarnya.

United In Diversity Foundation bersama Rocky Mountain Institute memperkenalkan program HEAL. Peluncuran dilakukan pada dialog Global Blended Finance Alliance (GBFA) di G20 Bali yang dihelat Tri Hita Karana Forum dan World Economic Forum dalam rangka World Water Forum ke-10 di Bali.