Selasa 21 May 2024 14:33 WIB

Ada Buaya Tersangkut Jaring Nelayan di Bangkalan, BKSDA Lakukan Penelusuran

BKSDA mengantisipasi adanya buaya lain.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Petugas mengevakuasi buaya muara.
Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
(ILUSTRASI) Petugas mengevakuasi buaya muara.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN — Jajaran Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur (Jatim) melakukan penelusuran buaya muara di wilayah Kelurahan Mlajah, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Madura. Penelusuran dilakukan setelah ditemukan buaya yang tersangkut jaring nelayan.

“Kami akan lakukan penelusuran di lokasi ditemukannya buaya itu, khawatir masih ada buaya lain yang bersarang di rawa di sekitarnya. Keterangan warga, selama ini tidak pernah ada buaya muncul, baru kali ini saja,” kata Pengendali Ekosistem Madya BKSDA Jatim, Dani Triadi, dalam keterangannya, Selasa (21/5/2024).

Baca Juga

Buaya muara dengan panjang sekitar tiga meter dilaporkan tersangkut jaring nelayan di wilayah Kelurahan Mlajah pada Rabu (15/5/2024). Lokasinya di rawa dekat Perum Graha Mentari. Buaya yang diperkirakan beratnya sekitar 100 kilogram itu ditemukan pemilik jaring sekitar pukul 21.00 WIB.

Petugas Balai BKSDA Jatim sudah mengevakuasi buaya muara tersebut. “Buaya tersebut sudah kami evakuasi ke kandang transit untuk diselamatkan. Nanti akan kami identifikasi dulu apakah layak untuk dilepasliarkan kembali dan lokasi mana yang cocok untuk habitatnya,” kata Dani.

Adanya buaya muara di rawa tersebut sempat menghebohkan warga. Salah satu warga yang ikut menangkap buaya, Ahmad Romadhon, menyebut nelayan pemilik jaring meminta tolong warga lain untuk menangkap hewan liar tersebut.

“Melihat ada buaya yang nyangkut, nelayan itu meminta tolong warga untuk menangkap. Kami sempat kesulitan karena lokasinya berlumpur,” kata Ahmad. 

Menurut Ahmad, upaya penangkapan buaya muara itu membutuhkan waktu hampir satu jam. Sebab, meski beramai-ramai, tidak ada satu pun warga yang memiliki keahlian untuk menangkap buaya.

“Sempat kesulitan untuk menangkap, tenaganya cukup kuat, meronta-ronta saat mau diikat. Baru kali ini ada buaya. Sebelumnya hampir tidak pernah ada nelayan atau warga yang melihat atau menemukan,” kata Ahmad.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement