Selasa 21 May 2024 23:10 WIB

'Ekonomi RI Miliki Daya Tahan di Tengah Ketatnya Kondisi Moneter Global'

Ketahanan ekonomi itu ditopang belanja rumah tangga dan belanja pemerintah.

Red: Fuji Pratiwi
Jelang Lebaran pengunjung memadati pusat perbelanjaan pakaian Pasar Baru, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/4/2024).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Jelang Lebaran pengunjung memadati pusat perbelanjaan pakaian Pasar Baru, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mengatakan ekonomi Indonesia mampu menunjukkan ketahanan di tengah ketatnya kondisi moneter global dan moderasi harga komoditas.

Pada kuartal I 2024, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen secara year on year (yoy). Angka itu naik dari 5,04 persen (yoy) pada kuartal IV 2023 yang merupakan tingkat pertumbuhan tertinggi sejak kuartal III 2023.

Baca Juga

"Pertumbuhan ini, di tengah ketatnya kondisi moneter global, perlambatan ekonomi China, dan moderasi harga komoditas, menegaskan ketahanan perekonomian Indonesia," kata ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky di Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Riefky menuturkan kinerja perekonomian RI yang kuat tersebut didorong oleh peningkatan belanja pemerintah untuk persiapan pemilihan umum (pemilu). Kemudian belanja rumah tangga yang lebih tinggi selama Ramadhan yang mengimbangi dampak penurunan harga komoditas global terhadap ekspor.