Rabu 22 May 2024 07:47 WIB

Hasil Rapat UKT, Komisi X Desak Kemendikbudristek Kaji Kembali Pendanaan Pendidikan

Kemendikbudristek juga diminta memastikan PTN menetapkan biaya pendidikan sesuai UU.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus raharjo
Politisi Demokrat Dede Yusuf
Foto: Dokpri
Politisi Demokrat Dede Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisi X DPR RI menyampaikan setidaknya delapan kesimpulan dari hasil rapat kerja bersama dengan Kemendikbudristek RI mengenai persoalan uang kuliah tunggal (UKT). Poin-poin hasilnya mulai dari pendanaan pendidikan hingga tindak lanjut evaluasi polemik UKT yang belakangan dikeluhkan mahasiswa.

“Terhadap penjelasan Mendikbud, Komisi X DPR RI menyampaikan pandangan sebagai berikut. Satu, mendesak kemendikbudristek mengkaji PP Nomor 8 tahun 2022 tentang perubahan atas PP Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan pendidikan, yang diarahkan untuk menjadikan Kemendikbudristek RI sebagai pengampu anggaran fungsi pendidikan,” kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf dalam rapat yang digelar di Gedung Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2024).

Baca Juga

Dua, mendesak kemendikbudristek RI untuk meninjau kembali substansi Permendikbudristek Nomor 2 tahun 2024 tentang Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi pada Perguruan Tinggi Negeri (SSBOPTN), dengan menekankan evaluasi yang berpotensi kepada kondisi ekonomi keluarga mahasiswa dan akses pendidikan yang terjangkau, termasuk sosisalisasi dan pendampingan Permendikbud tersebut.

“Tiga, mendesak Kemendikbudristek untuk memastikan PTN menetapkan satuan biaya operasional pendidikan tinggi yang sesuai dengan kondisi ekonomi mahasiswa sesuai amanat Pasal 88 UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi,” ujarnya.