Rabu 22 May 2024 12:42 WIB

India dan Pakistan Tutup Sekolah Sementara Akibat Serangan Gelombang Panas

New Delhi mencatat suhu maksimum 47,4 derajat Celsius.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Masyarakat India memenuhi rumah sakit akibat gelombang panas (ilustrasi). Sekolah di India dan Pakistan ditutup sementara karena serangan gelombang panas.
Foto: AP Photo/Rajesh Kumar Singh
Masyarakat India memenuhi rumah sakit akibat gelombang panas (ilustrasi). Sekolah di India dan Pakistan ditutup sementara karena serangan gelombang panas.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Otoritas di sejumlah wilayah di India dan Pakistan menutup sekolah-sekolahnya. Hal ini lantaran gelombang panas yang tengah melanda kedua negara tersebut.

Pada Senin (20/5/2024), Departemen Meteorologi India mengatakan wilayah Najafgarh di New Delhi mencatat suhu maksimum 47,4 derajat Celsius dan banyak kota lainnya di negara tersebut yang mencatat suhu di atas 45 derajat Celsius. Otoritas New Delhi meminta sekolah-sekolah di ibu kota itu untuk segera ditutup selama liburan musim panas.

Baca Juga

Sejumlah negara bagian lainnya juga memberlakukan kebijakan serupa mengingat kondisi cuaca yang panas. Pada Selasa Departemen Meteorologi India mengatakan kondisi “gelombang panas hingga gelombang panas ekstrem" kemungkinan besar masih terjadi di dataran barat laut India dan kondisi tersebut akan melanda bagian utara Madhya Pradesh dan Negara Bagian Gujarat selama lima hari ke depan.

Wakil presiden badan prakiraan cuaca swasta, Skymet, Mahesh Palawat kepada Anadolu mengatakan selama beberapa hari belakangan sebagian besar wilayah utara India menghadapi kondisi gelombang panas dan cuaca panas ekstrem diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Mei. “Banyak kota yang akan mencatat suhu sekitar 45 hingga 46 derajat Celsius dalam beberapa hari ke depan. Paruh kedua pada Mei dianggap sebagai musim terpanas, sehingga diperkirakan gelombang panas akan terjadi,” katanya.