REPUBLIKA.CO.ID,OSLO -- Norwegia yang baru saja mengakui negara Palestina merupakan fasilitator perundingan Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO tahun 1992-1993 yang mengarah pada Perjanjian Oslo.
Perundingan ini titik tinggi hubungan Israel-Palestina. Puncaknya upacara penandatanganan di halaman Gedung Putih pada 13 September 1993.
Perjanjian ini dimaksudkan sebagai langkah sementara untuk membangun kepercayaan dan menciptakan rungan untuk perjanjian damai permanen
Salah satu anggota tim Norwegia yang ikut menengahi perjanjian itu, Jan Egeland mengatakan pengumuman Norwegia, Spanyol, dan Irlandia merupakan langkah "simbolis" sebagai pesan pada Israel pendudukan di wilayah Palestina harus diakhiri.