Kamis 23 May 2024 16:07 WIB

Global Water Fund Bisa Bantu Proyek Infrastruktur Air, Ini Penjelasan PUPR

Dengan adanya skema tersebut, maka proyek dapat lebih berjalan secara berkelanjutan.

Red: Ahmad Fikri Noor
Foto udara suasana Bendungan Semantok di Rejoso, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (3/1/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Foto udara suasana Bendungan Semantok di Rejoso, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (3/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PUPR Herry Trisaputra Zuna menyebut bahwa Dana Air Dunia atau Global Water Fund yang diusulkan Indonesia dapat menjadi langkah untuk meningkatkan skala suatu proyek infrastruktur air. Herry menilai, dengan adanya Global Water Fund, maka suatu proyek infrastruktur air dapat menarik lebih banyak investor. Dengan adanya skema tersebut, maka proyek dapat lebih berjalan secara berkelanjutan.

“Kita perlu scale up. Kalau project itu hanya ditangani satu kali ya dapatnya satu proyek. Tapi kalau ada Global Water Fund, dia bisa masuk di awal bersama private sector,” kata Herry saat konferensi pers tentang Proposing the Establishment of The Global Water Fund pada World Water Forum ke-10 di Badung, Bali, Rabu (22/5/2024).

Baca Juga

Herry menuturkan bahwa permasalahan air di dunia tidak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah, melainkan harus turut serta melibatkan pihak swasta. Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Moya Indonesia Irwan Atmadja Dinata menyampaikan bahwa pihaknya juga mendukung adanya Global Water Fund.

Ia berpendapat, kurangnya investasi swasta yang dikucurkan untuk infrastruktur air dikarenakan keinginan investor yang mendapatkan imbal hasil dalam jangka pendek. Untuk itu, ia memberikan pesan kepada para investor bahwa berinvestasi di proyek infrastruktur air merupakan investasi jangka panjang.