Ahad 26 May 2024 22:30 WIB

Qanun Insentif Dinilai Dapat Jadi Stimulus Investasi di Banda Aceh

Ini menjadi stimulus percepatan investasi di ibu kota Provinsi Aceh itu.

Persiapan penyelenggaraan PON 2024 di Aceh.
Foto: ANTARA FOTO/Khalis Surry
Persiapan penyelenggaraan PON 2024 di Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Kota Banda Aceh mendukung usulan Rancangan Qanun (Peraturan Daerah) tentang Insentif bagi Investor oleh Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) setempat, menjadi stimulus percepatan investasi di ibu kota Provinsi Aceh itu.

"Ini stimulus, lebih kepada upaya percepatan atau dorongan kuat agar pertumbuhan investasi lebih cepat," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Banda Aceh, Andri di Banda Aceh, Jumat (24/5/2024).

Baca Juga

Sebelumnya, Komisi III DPRK Banda Aceh telah mengusulkan Rancangan Qanun Banda Aceh tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal bagi Investor.

Usulan tersebut dalam rangka memancing investor untuk berinvestasi di Banda Aceh. Maka, pemerintah juga harus membuat formulasinya dengan cara memberikan benefit kepada mereka sehingga memiliki daya tarik tersendiri. Andri menyampaikan rancangan qanun yang sedang digodok legislatif itu dinilai penting untuk merangsang para investor mau menanamkan modal di Banda Aceh.

Rancangan qanun tersebut, kata dia, merupakan turunan dari UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Maka, ke depannya Pemerintah Kota Banda Aceh bakal memberikan kemudahan bagi calon investor.

"Akan ada kemudahan yang diberikan oleh Pemerintah Banda Aceh kepada investor, jika usahanya berdampak langsung terhadap ekonomi dan masyarakat," ujarnya.

Andri menuturkan sebagai ibu kota provinsi, Kota Banda Aceh memiliki potensi investasi yang besar dari sektor yang sangat menjanjikan, seperti pariwisata, perhotelan, perdagangan, perikanan hingga kuliner.

Untuk perhotelan, lanjut dia, pascapandemi Covid-19, Banda Aceh kembali ramai dikunjungi wisatawan, maka secara otomatis kebutuhan kamar hotel juga meningkat.

Apalagi, kegiatan yang sifatnya nasional juga banyak di Banda Aceh, pasti kebutuhan kamar hotel tinggi. Salah satunya seperti penyelenggaraan PON pada September 2024 nanti di Aceh.

"Jadi pangsa pasar potensial di Banda Aceh juga untuk jadi tuan rumah kegiatan nasional, yang butuh banyak kamar hotel," ujar Andri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement