Senin 27 May 2024 17:31 WIB

Muhammadiyah Luncurkan Program Palestine Peacebuilding Lab

Program Palestine Peacebuilding Lab untuk menguatkan kepedulian kepada Palestina.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah didukung oleh Lazis Muhammadiyah bermitra dengan lembaga lokal Palestina Witness-Shahid Center untuk memulai program inovatif pada Juni 2024. Program tersebut berupa pembinaan perdamaian bertajuk “Multicultural Dialogue and Capacity Building for Palestine: Peacebuilding Lab, Being a Change Agent“ yang disingkat menjadi “Palestine Peacebuilding Lab.” 

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Syafiq A Mughni mengatakan, melalui program Program Binadamai Palestina, Muhammadiyah akan berbuat untuk kepentingan masyarakat Palestina. Generasi muda Palestina yakni pemuda dan pemudi menjadi target dari program-program yang dikembangkan oleh Muhammadiyah dengan menggunakan partner lokal di sana.

Baca Juga

"Konflik di Timur Tengah, di Palestina, (yakni konflik) Israel dan Palestina yang itu adalah persoalan dunia, persoalan antarnegara, persoalan lembaga-lembaga multilateral yang sampai sekarang belum bisa menemukan penyelesaiannya, tetapi Muhammadiyah harus berbuat sesuatu untuk memperkuat masyarakat (Palestina) bagaimana supaya pemuda-pemuda di sana itu tidak menjadi korban secara psikologis," kata Prof Syafiq kepada Republika di Aula Masjid At-Tanwir PP Muhammadiyah, Senin (27/5/2024).

Prof Syafiq menambahkan, Muhammadiyah harus berbuat agar generasi muda Palestina tidak menjadi trauma, tidak menjadi putus asa, tidak kehilangan harapan, dan tidak menimbulkan rasa dendam yang akan merugikan secara psikis bagi anak-anak muda Palestina. 

"Kita ingin menyasar mereka (generasi muda Palestina) supaya dampak (dijajah Israel) tidak terlalu dalam sehingga mereka menjadi anak-anak yang tetap tumbuh secara sehat dan bisa berpikir secara rasional," ujar Prof Syafiq.

PP Muhammadiyah dalam siaran persnya menjelaskan bahwa Program Binadamai Palestina ini akan melengkapi berbagai bentuk bantuan nyata yang selama ini dilakukan Muhammadiyah untuk Palestina, utamanya oleh Lazis Muhammadiyah, Majelis Diktilitbang, MDMC-LRB, dan MuhAid-LHKI, yaitu humanitarian relief, Emergency Medical Team, beasiswa bagi mahasiswa/i Palestina di perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), dan program Community Development. Semua program ini merupakan dukungan komprehensif Muhammadiyah bagi upaya kemerdekaan dan perdamaian Palestina.

Program Binadamai Muhammadiyah untuk Palestina ini memfasilitasi kampanye dan advokasi melalui storytelling, peningkatan kapasitas kaum muda dan perempuan Palestina dalam bidang dialog multikultural nir-kekerasan dan diplomasi binadamai, dukungan psikososial untuk pemulihan trauma perang, serta pertukaran kunjungan untuk internasionalisasi dakwah Muhammadiyah di Palestina serta memperluat dukungan public bagi kemerdekaan dan perdamaian positif bagi Palestina. 

LHKI Muhammadiyah bekerjasama dengan beberapa NGO lokal non-profit berdomisili di Palestina, dengan mitra utama Witness-Shahid Center yang berfokus pada hak asasi warga, kesetaraan gender, dan keadilan sosial-ekonomi, serta The Holy Land Trust yang bergerak di bidang nir-kekerasan, penciptaan perdamaian, dan peningkatan kesadaran sosial-politik di Palestina, serta beberapa organisasi akar-rumput yang akan dikoordinir oleh Witness Center.

Program Palestina Peacebuilding Lab merupakan strategi kebudayaan untuk melengkapi strategi advokasi, kampanye global, pembangunan masyarakat, dan diplomasi track-1 bagi penyelesaian perang Israel-Palestina. Tujuan-tujuan utama program ini adalah memperjuangkan pemberdayaan dan inklusi kaum muda sebagai katalis transformasi konflik, dan memperkuat kemanan manusia (human security) bagi pengungsi dan korban perang khususnya dari Gaza.

Program ini diharapkan dapat berkontribusi dalam proses binadamai yang dilakukan oleh berbagai mitra dan stakeholders untuk masa depan Palestina merdeka yang berkeadilan dan berkemakmuran. 

Inisiatif program ini mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut. Pertama, mengembangkan kapasitas kaum muda dan perempuan dalam dialog multikultural berpendekatan nir-kekerasan, kemampuan diplomasi untuk penyelesaian konflik.

Kedua, peningkatan kesadaran melalui media untuk memerangi ujaran kebencian, misinformasi, stereotip dan diskriminasi. Ketiga, menguatkan resiliensi psikososial melalui konseling psikoedukasi pemulihan trauma perang.

Keempat, advokasi kebijakan melalui kampanye global untuk Gaza/ Palestina. Kelima, kunjungan timbal-balik antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan delegasi mitra multi stakeholders Palestina ke Jakarta-Yogyakarta (Indonesia), dan ke Tepi Barat-Ramallah (Palestina).

Penerima manfaat antara lain mencakup korban perang dan genosida Israel di Gaza, pengungsi Gaza, kaum muda dan perempuan sebagai aktivis perubahan maupun sebagai korban yang terkena dampak konflik, serta penyandang disabilitas di Tepi Barat bagian utara. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement