Senin 27 May 2024 18:28 WIB

Jamaah Haji Indonesia Diimbau tidak Sendawa Sembarangan di Arab Saudi

Jamaah haji diminta menghormati budaya Arab Saudi.

Calon jamaah haji Indonesia menuju hotelnya seusai turun dari bus Shalawat di Makkah, Arab Saudi, Jumat (24/5/2024).
Foto: MCH 2024
Calon jamaah haji Indonesia menuju hotelnya seusai turun dari bus Shalawat di Makkah, Arab Saudi, Jumat (24/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau calon jamaah haji Indonesia agar selalu menghormati budaya setempat, baik dalam bermu’amalah atau pergaulan maupun dalam tata berpakaian ketika di Arab Saudi.

"Dalam tata berpakaian, jamaah dilarang menggunakan pakaian yang membuka aurat atau yang melanggar kesopanan saat di dalam hotel, seperti memakai daster atau celana pendek," kata anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangan yang diterima di Madinah, Senin (27/5/2024).

Baca Juga

Jamaah Indonesia akan berada di Tanah Suci kurang lebih 41 hari. Selama tinggal di Tanah Suci, mereka harus menaati segala bentuk aturan dan budaya yang berlaku. Widi mencontohkan bersendawa bagi sebagian orang merupakan hal yang wajar, tetapi berbeda halnya ketika berada di Arab Saudi.

"Hal penting lainnya adalah jangan bersendawa di sembarang tempat, sebab dalam budaya Arab Saudi, bersendawa adalah sesuatu yang jorok," kata Widi.

Ketentuan lain yang perlu mendapat atensi jamaah Indonesia adalah mematuhi ketentuan atau larangan selama tinggal di hotel. Larangan tersebut di antaranya jamaah tidak boleh memasak di dalam kamar, tidak merokok di dalam hotel, dan menjemur pakaian di sembarang tempat.

"Jangan membuat jemuran di kamar dengan cara mengaitkan tali jemuran pada pemadam api (fire sprinkler) di kamar. Bila perangkat fire sprinkler tersebut terlepas, maka akan memicu air keluar dan membasahi kamar," kata dia.

Selanjutnya, jamaah agar bijak dalam penggunaan air di hotel dengan menggunakan air secukupnya dan mematikan keran air dengan rapat setelah tidak digunakan.

Ketentuan dan larangan lainnya yang harus dipatuhi jamaah, yaitu tidak membuang puntung rokok sembarang. "Sisa bara di puntung rokok bisa memicu risiko besar yaitu kebakaran," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement