REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Panti Sosial Wredha Budi Pertiwi Bandung berdasarkan kunjungan yang telah dilakukan oleh Tim Universitas Islam Bandung (Unisba), memiliki pengetahuan yang kurang mengenai gejala penyakit degeneratif. Selain itu, belum adanya program pelatihan pencegahan penyakit degeneratif melalui latihan fisik.
Oleh karena itu, dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (FK Unisba) melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unisba. Yakni, berupa edukasi dan pelatihan pencegahan penyakit degeneratif dengan latihan fisik ringan-sedang pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi Bandung pada Jumat, (17/5/2024).
Menurut Ketua Tim PKM Febriana Kurniasari dr MKes A3M, tim PKM dari FK Unisba merasa perlu berkontribusi membantu pihak Panti Wredha, khususnya Panti Wredha Budi Pertiwi Bandung dalam bidang kesehatan. Terutama, terkait pencegahan penyakit degeneratif mengingat dampak yang ditimbulkan dapat meningkatkan resiko kematian.
Karena, Lansia di panti sosial wredha mengalami kesulitan untuk mendeteksi gejala-gejala awal dan kesulitan untuk melakukan konsultasi edukasi mengenai gejala penyakit degeneratif, pembuatan buku saku dan poster kesehatan tentang gejala penyakit degeneratif.
Menurut Febriana, Panti Sosial Wredha adalah sebuah fasilitas perawatan jangka panjang bagi lansia yang secara fisik dan kesehatan masih mandiri. Seiring dengan pertambahan usia, seseorang akan mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial. Sehingga panti sosial wredha merupakan populasi yang rentan mengalami penyakit degeneratif.
"Adanya pelatihan pencegahan penyakit degeneratif melalui latihan fisik merupakan solusi dari permasalahan yang dihadapi mitra dalam mewujudkan pelaksaan dalam mencegah penyakit deneratif dan memperbaiki serta meningkatkan kualitas hidup lansia di Panti Sosial Wredha Budi Pertiwi,” katanya.
Menurutnya, meskipun saat ini telah banyak dikembangkan terapi untuk penyakit- penyakit degeneratif namun menurut penelitian latihan fisik merupakan strategi non farmakologis yang penting untuk pencegahan penyakit-penyakit degeneratif. ”Beberapa penelitian mengemukakan bahwa latihan fisik intensitas ringan hingga sedang dapat memberikan beberapa keuntungan untuk tubuh, membalikan beberapa efek yang merusak akibat gaya hidup yang tidak aktif,” katanya.
Keuntungan utama yang didapatkan dari latihan fisik, kata dia, adalah pada metabolisme dan tingkat kardiorespirasi. Keuntungan lain dari latihan fisik adalah untuk kesehatan tulang dan sendi dengan meningkatkan densitas mineral tulang. Latihan fisik juga dapat meningkatkan sistem imun dengan melawan agen-agen infeksi sehingga menurunkan angka kesakitan.
Latihan fisik juga, kata dia, dapat menginduksi adaptasi molekuler di beberapa regio otak. Serta, meningkatkan fungsi dan struktur neuron. Sehingga, dapat meningkatkan proses berpikir dan keterampilan serta meningkatkan kognisi dan memperbaiki penurunan neurologi.
Ia mengungkapkan, latihan fisik memberikan banyak efek positif. Namun tidak semua lansia dapat melakukan latihan fisik tersebut. Menurutnya, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi lansia untuk dapat melakukan latihan fisik. Tentunya harus dengan pengawasan dokter.
"Untuk lansia dengan keterbatasan gerak, dapat mengikuti latihan fisik dengan duduk dan melakukan peregangan ringan. Untuk lansia yang tidak memiliki keterbatasan gerak namun memiliki penyakit kardiovaskilular disarankan untuk melakukan latihan fisik intensitas ringan dan tentunya harus dibawah pengawasan,” katanya.
Kegiatan PKM ini diawali dengan pemaparan materi mengenai penyakit degeneratif. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan lansia oleh Mochammad Faisal Afif Mochyadin, dr Sp N kegiatan latihan fisik/olahraga bersama, dan pembagian poster serta buku saku mengenai penyakit degeneratif. Semua peserta mengikuti kegiatan dengan antusias karena penyampaian materi yang lugas, adanya kegiatan melakukan aktifitas fisik bersama dan adanya doorprize untuk peserta yang aktif.
Pada akhir kegiatan ini diharapkan pada Panti Wredha Budi Pertiwi Bandung memiliki Lansia yang sehat. Yakni, meliputi sehat secara fisik, mental, sosial dan spiritual, yang memiliki pengetahuan mengenai penyakit degeneratif dan mampu membiasakan latihan fisik sehari-hari dalam upaya peningkatan kualitas hidup Lansia.