Rabu 29 May 2024 05:01 WIB

Minggu Ke Empat Jadi Masa Paling Menantang Saat Berhenti Merokok, Bagaimana Mengatasinya?

Faktor internal memengaruhi kesuksesan seseorang untuk berhenti merokok.

Selain menjalani terapi, tekad yang kuat dibutuhkan untuk bisa berhenti merokok.
Foto: Prayogi/Republika
Selain menjalani terapi, tekad yang kuat dibutuhkan untuk bisa berhenti merokok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebiasaan merokok dapat mendatangkan banyak masalah bagi kesehatan diri dan orang sekitar. Sebetulnya, apa yang membuat orang sulit untuk melepaskan diri dari kecanduan terhadap rokok?

"Kenapa menjadi susah untuk berhenti merokok? Karena seseorang yang sudah berhenti merokok itu, awalnya dia merasa nyaman, rileks dengan merokok itu lalu mulai ada perasaan tidak nyaman di tubuhnya ketika tidak merokok, seperti ada ketegangan, emosinya jadi sensitif dan mudah marah," jelas dokter spesialis kesehatan Jiwa Fitri Dona Nainggolan secara daring, Senin (27/5/2024).

Baca Juga

Dokter Dona menjelaskan, minggu keempat berhenti merokok, sering kali menjadi momen yang paling menantang. Di masa itu, orang berisiko kembali pada kebiasaan awalnya.

Berdasarkan penelitian, 75 persen orang yang mencoba berhenti merokok mengalami kekambuhan di minggu keempat. Lalu, bagaimana cara agar selamat dari momen menatang tersebut?

"Ketika orang berhenti merokok, tantangannya besar bukan hanya dari diri sendiri, tapi lingkungan juga. Berdasarkan penelitian, 75 persen orang yang berhenti merokok akan mengalami kekambuhan lagi pada minggu keempat," ungkapnya.

Dokter Dona menjelaskan, perasaan atau pikiran saat ingin merokok dapat dialihkan. Caranya ialah dengan melakukan kegiatan lain yang positif seperti makan-makanan yang sehat, berolahraga, atau bahkan mengobrol bersama keluarga dan teman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement