REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, terus menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa pelabuhan. Sebagai bagian dari upaya ini, SPMT mengawal denyut nadi logistik operasional di pelabuhan nonpetikemas di Indonesia, termasuk di branch Makassar mencatat kinerja positif hasil dari transformasi pelabuhan.
Branch Manager SPMT Branch Makassar Chairil Anwar menjelaskan, SPMT Branch Makassar melakukan proses transformasi dan standarisasi operasional serta komersial yang mengacu pada enam pilar utama, yakni Proses Bisnis, SDM, Teknologi, Peralatan, Infrastruktur, dan HSSE.
"Salah satu bukti nyata dari transformasi ini adalah implementasi sistem operasi pelabuhan nonpetikemas terintegrasi, PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose), di Pelabuhan Makassar yang sudah diterapkan sejak Agustus 2023. Implementasi PTOS-M menunjukkan capaian kinerja yang positif signifikan selama kuartal pertama 2024," kata Chairil pada Kamis (30/5/2024).
Lebih lanjut Chairil memaparkan, transformasi melalui PTOS-M ini berdampak positif pada peningkatan produktivitas Ton/Ship/Day (T/S/D) serta penurunan port stay dan cargo stay yang signifikan di Pelabuhan Makassar. “Branch Makassar mencatat hingga April 2024 terjadi peningkatan produktivitas bongkar muat General Cargo dari sebelumnya 430 T/S/D (ton/ship/day) hingga April 2023, naik 43,92 persen menjadi 1.409 T/S/D secara year on year (yoy) hingga April 2024. Hal yang sama juga tercatat pada produktivitas curah kering yang meningkat 20 persen dari 2.972 T/S/D menjadi 3.566 T/S/D dan porduktivitas bongkar muat curah cair meningkat 28,5 persen dari 1.101 T/S/D menjadi 1.445 T/S/D pada periode yang sama,” kata Chairil.
Pada tahun 2024, realisasi bongkar muat barang hingga April 2024 mencapai 1.057.858 Ton/M3, 1,37 persen di atas target yang ditetapkan hingga April 2024 sebesar 1.043.585 Ton/M3. Trafik bongkar muat general & bag cargo hingga April 2024 mencapai 377.326 Ton/M3. Realisasi bongkar muat curah cair hingga April 2024 sebesar 19.546 ton, tumbuh 10% dari realisasi periode yang sama tahun 2023 yang sebesar 17.761 ton.
Senada dengan bongkar muat curah kering, hingga April 2024 tumbuh 28 persen, dari 516.316 ton menjadi 660.986 ton. "Proses operasional di SPMT Branch Makassar, mulai dari penimbangan truk kosong di Gate IN, melewati Gate Sederhana, pengisian muatan di area Dermaga 150, hingga penimbangan truk di Gate OUT SPTP, terpantau melalui CCTV yang telah dipasang di sepanjang area operasional. Proses ini diperbarui secara real-time melalui aplikasi PTOS-M dan didukung oleh koordinasi antara petugas Gate dan petugas Dispatcher," ujar Chairil.
Ditambahkan Sekretaris Perusahaan SPMT, Fiona Sari Utami, tujuan pelaksanaan transformasi dan standarisasi operasional di lingkungan Branch Makassar sudah tercapai meliputi, peningkatan maturity level Branch Makassar, implementasi Terminal Operating System yang terintegrasi (digitalisasi), serta standarisasi operasional berbasis planning and control.
"Dengan transformasi dan standarisasi yang terus dilakukan, SPMT optimistis dapat terus meningkatkan pelayanan dan kinerja operasional pelabuhan nonpetikemas di Indonesia, memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan sektor logistik nasional," kata Fiona.