Sabtu 01 Jun 2024 08:49 WIB

Biden Akhirnya Ajukan Gencatan Senjata, Hamas Siap Berunding

Biden mengusulkan tiga tahap gencatan senjata permanen.

Red: Fitriyan Zamzami
Sejumlah orang menuliskan kata-kata kecaman dalam aksi solidaritas untuk palestina bertajuk All Eyes On Rafah di Seberang Kedubes AS, Jakarta, Jumat (31/5/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah orang menuliskan kata-kata kecaman dalam aksi solidaritas untuk palestina bertajuk All Eyes On Rafah di Seberang Kedubes AS, Jakarta, Jumat (31/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Setelah delapan bulan Jalur Gaza dibombardir Israel, setelah lebih dari 36 ribu warga Gaza syahid, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya mendorong gencatan senjata. Ia memaparkan proposal gencatan senjata permanen yang sejauh ini disambut positif kelompok Hamas.

Biden mengatakan dalam pidatonya pada Kamis (31/5/2024) waktu setempat bahwa  proposal gencatan senjata baru telah dikirimkan ke Hamas melalui Qatar. “Hal itulah yang menjadi fokus – mengakhiri perang ini dengan jangka panjang, membawa pulang semua sandera, menjamin keamanan Israel, menciptakan hari yang lebih baik di Gaza tanpa kekuasaan Hamas dan membuka jalan bagi penyelesaian politik yang memberikan masa depan yang lebih baik bagi warga Israel. dan orang-orang Palestina,” kata presiden AS.

Baca Juga

Sejak serangan brutal Israel ke Gaza mulai menunjukkan tanda-tanda akan menyebabkan kematian massal di Gaza, resolusi gencatan senjata telah diajukan ke Dewan Keamanan PBB. Kendati demikian, upaya itu selalu gagal karena AS mementahkannya dengan hak veto mereka sebagai anggota tetap DK PBB.