Sabtu 01 Jun 2024 15:34 WIB

Anak Terpapar Asap Rokok Berisiko Organ Alami Gangguan

Tembakau mengandung banyak bahan kimia berbahaya yang merusak semua sistem tubuh.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah anak bermain di kawasan tanpa rokok Taman Tongkeng, Kota Bandung, Jawa Barat.
Foto: Antara/Novrian Arbi/wsj
Sejumlah anak bermain di kawasan tanpa rokok Taman Tongkeng, Kota Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Banten menyebutkan, anak-anak yang terpapar asap rokok berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan hingga kerusakan organ tubuh yang sedang berkembang.

"Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, termasuk nikotin, tar dan karbon monoksida. Paparan zat-zat tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh yang sedang berkembang," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tangerang, dr Hermayani di Kota Tangerang, Sabtu (6/1/2024).

Baca: Prabowo Didampingi Erick Thohir Terima Pemilik Burj Khalifa

Oleh karena itu, setiap 31 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penggunaan tembakau, rokok, khususnya di kalangan anak dan remaja.

Hari Tanpa Tembakau juga mengingatkan akan pentingnya menjaga generasi muda dari bahaya tembakau, bahaya merokok. "Dampak buruk tembakau bagi kesehatan fisik, perkembangan mental, dan risiko penyakit serius membuat pencegahan merokok menjadi prioritas utama," kata Hermayani.

Menurut dia, tembakau mengandung banyak bahan kimia berbahaya yang bisa merusak semua sistem tubuh. Selain itu, asap tembakau mengandung bahan kimia beracun, seperti timbal, arsenik dan karbon monoksida yang dapat merusak organ dalam tubuh manusia.

Baca: Gerindra: Prabowo Kemungkinan Undang Kim Jong Un ke Indonesia

Hermayani menyebut, merokok selama masa anak-anak dan remaja menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Anak-anak yang merokok lebih rentan mengalami peningkatan jumlah dan keparahan penyakit pernapasan, penurunan kebugaran fisik, serta potensi masalah pada pertumbuhan dan fungsi paru-paru.

"Selain itu, nikotin dalam rokok dapat menyebabkan kecanduan dalam hitungan hari setelah penggunaan pertama. Nikotin sama adiktifnya dengan kokain atau heroin, sehingga sangat sulit untuk berhenti setelah kecanduan," ujar Hermayani.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement