REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasihat berarti ajaran, pelajaran, atau anjuran yang baik. Istilah itu berasal dari bahasa Arab, nashaha, yang berarti ‘murni.’ Para ulama mengibaratkan nasihat seperti menyaring madu agar terpisah dari lilinnya sehingga menghasilkan madu yang murni. Perumpamaan itu bermakna, seseorang memilih kata-kata yang tepat agar pesan kebaikan bisa sampai kepada pendengar atau pembaca dengan baik.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Ad-diinu an-nashiihah.” Artinya, “Agama ini (Islam) adalah nasihat.” Lantas, para sahabat bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjelaskan bahwa nasihat yang dimaksud adalah untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum Muslimin, dan manusia pada umumnya.
Pokok ajaran
Hadis di atas sesungguhnya menyampaikan, nasihat merupakan tiang agama Islam. Dengan adanya pokok ajaran itu, Islam senantiasa dihayati oleh setiap Mukmin. Apabila kaum Muslimin enggan memberi atau menerima nasihat, kekurangan akan menimpa mereka dalam setiap aspek kehidupan.
Hadis tersebut juga menerangkan lima peruntukan nasihat. Adapun nasihat yang ditujukan kepada Allah berarti mengikuti apa-apa yang Dia cintai. Seorang Muslim yang menyadari hal itu akan selalu berupaya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala yang larangan-Nya. Nasihat kepada Allah juga bermakna ikhlas, yakni seorang hamba meyakini bahwa Allah Maha Esa. Tidak ada satu pun yang sebanding dengan-Nya. Tiada pula yang bisa menandingi-Nya.
Beriman
Selanjutnya, nasihat ditujukan kepada kitab Allah dan Rasul-Nya. Manifestasi hal itu ialah beriman kepada semua kitab yang diturunkan dari sisi Allah kepada para utusan-Nya. Alquran berlaku bagi seluruh manusia, sejak Nabi Muhammad SAW hingga hari akhir. Maka, inilah kitabullah yang wajib diyakini dan dijadikan pedoman.
Adapun nasihat kepada Rasulullah SAW berarti membenarkan kenabiannya, menaati perintahnya, menjauhi larangannya, menghidupkan sunahnya, dan lain-lain. Begitu pula dengan mengikuti suri teladannya, berakhlak sesuai dengan contoh Rasul SAW. Dengan memuliakan Alquran dan Nabi SAW, hidup kaum Muslimin akan tenteram, baik di dunia maupun akhirat kelak.
Berbuat baik
Selanjutnya, nasihat untuk para pemimpin umat. Dalam artian, mengingatkan mereka untuk selalu amanah dalam menjalankan tugasnya. Di samping itu, mencegahnya agar tidak melakukan perbuatan zalim. Seorang imam yang baik akan menerima nasihat dengan lapang dada.
Pada akhirnya, nasihat untuk sesama manusia. Seorang Muslim hendaknya mengajak orang-orang untuk berbuat baik dan mengutamakan kemaslahatan umum. Allah berfirman dalam surah al-‘Ashr, yang artinya, “Demi masa. Sungguh, manusia dalam keadaan rugi, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran, dan saling menasehati untuk kesabaran.”