REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab
Libya, yang terletak di tepi Laut Tengah, Afrika Utara, termasuk negara nomor empat terluas di Afrika. Dengan penduduk sekitar 4,5 juta jiwa, negara yang kaya raya dengan produksi minyak, selama 1969-2011 dipimpin Muammar Khadafi, sang pengagum pemimpin Mesir Jamal Abdel Nasser.
Selama Kolonel Khadafi jadi pemimpin tertinggi Libya, ia menggunakan minyak untuk membantu perjuangan negara-negara Arab, terutama dalam menentang Israel. Khadafi dan para pemimpin Libya menyadari kekayaan yang mereka peroleh anugerah Allah SWT. Karena itu harus dimanfaatkan untuk kepentingan Islam.
Karena konsisten membantu perjuangan umat Islam dan negara-negara tertindas di dunia, Khadafi jadi dibenci Barat, khususnya Amerika Serikat. Bahkan, Indonesia yang sangat bergantung pada bantuan AS, di masa Orba ikut menjauhi negara itu. Baru sekitar awal 1990-an, Libya bisa membuka perwakilannya di Indonesia.
Sebelum Khadafi dilengserkan pada 2011, Libya pernah menghadapi perjuangan berat melawan imperialisme dan kolonialisme. Sejak Italia menduduki negara itu pada 1911 setelah mengalahkan Kesultanan Utsmani, rakyat Libya tidak henti-hentinya melakukan perlawanan.