Senin 21 Nov 2016 10:00 WIB

Kepala Robert Kennedy Ditimpuk Telur Busuk di UI

Presiden Sukarno (tengah) menerima Robert Kennedy (kiri) dan istrinya Ethel Kennedy (kanan)
Foto: IST
Presiden Sukarno (tengah) menerima Robert Kennedy (kiri) dan istrinya Ethel Kennedy (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Presiden Sukarno sempat menerima Jaksa Agung Amerika Serikat, Robert Kennedy, dan istrinya, Ethel Kennedy, di Istana Merdeka, pada Januari 1964. Kedatangan Robert Kennedy, adik Presiden John Kennedy, ke Indonesia sebagai utusan khusus Presiden AS, Johnson, untuk mendamaikan konfrontasi antara Indonesia-Malaysia yang dibantu Inggris, yang telah menjadi perang terbuka di perbatasan kedua negara.

Robert Kennedy, yang juga seperti kakaknya John Kennedy, mati terbunuh ketika berkampanye untuk Presiden. Dalam melaksanakan tugasnya itu, ia telah dua kali bertemu Bung Karno. Pertama di Tokyo, ketika Bung Karno berada di sana. Pada 22 Januari 1964, ia kembali ke Jakarta dari Kuala Lumpur. Ketika itu, Bung Karno sudah kembali dari Jepang.

Salah satu acara dalam kunjungan empat hari di Indonesia, Robert Kennedy akan memberikan ceramah di Universitas Indonesia (UI), Salemba, Jakarta Pusat. Suasana berjalan mulus ketika mobil tamu negara memasuki pekarangan UI. Tapi, setelah melewati pagar betis untuk menuju Aula Fakultas Hukum UI, tiba-tiba sebuah timpukan telur busuk dari sela-sela kerumunan orang mengenai kepalanya.

Menurut seorang mantan mahasiswa UI yang ketika itu berada di kerumunan, Robert Kennedy tidak menunjukkan kemarahannya. Tidak diketahui siapa pelemparnya dan tidak ada upaya mencari siapa pelakunya. Namun setelah insiden ini, dia tetap berceramah.

Ketika itu, di samping anti-Inggris yang menurut Bung Karno sebagai arsitek berdirinya Malaysia, juga anti-Amerika Serikat dengan semboyan "Go to hell with your aid", yang sering dikumandangkan Bung Karno. Kalau di Baghdad, Presiden Bush pernah ditimpuk dengan sepatu oleh Multazar Aljaidi (44 tahun), sebelumnya nasib yang sama menimpa Kennedy.

Dua hari sebelum Robert Kennedy ke Indonesia, telah terjadi demonstrasi anti-Inggris dan mendesak pemerintah memutuskan hubungan diplomatik dengan negara ini. Kaum buruh Indonesia telah mengambil alih tiga perusahaan Inggris: Unilever di Jakarta dan P&T Lands, serta satu lagi di Subang, Jawa Barat.

Pada 20 Januari 1964, kaum buruh juga mengambil alih perusahaan PT Shell Indonesia di Jalan Perwira yang kini menjadi kantor pusat Pertamina. PT Shell adalah milik bersama Inggris-Belanda. Juga, pabrik rokok British American Tobacco (BAT) yang memproduksi rokok Commodore dan Escort di Cirebon diambil alih oleh buruh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement