Kamis 24 Jan 2019 14:40 WIB

Pemuda Dirman dan Dakwah

Kecakapan Soedirman dalam berdakwah diasah di Pemuda Muhammadiyah

Red: Bayu Hermawan
Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman

Oleh: Stevy Maradona

Kepanduan Muhammadiyah, Hizbul Wathan, menjadi pintu pembuka bagi Soedirman untuk terjun total ke dalam gelanggang Muhammadiyah. Dari kepanduan itu, Soedirman kemudian aktif di Pemuda Muhammadiyah.

Sosoknya, seperti yang direkam dalam beberapa pustaka memperlihatkan Soedirman sebagai organisatoris tulen. Ia bisa duduk menjadi wakil Majelis Pemuda Muhammadiyah wilayah Banyumas pada 1937. Jabatannya ini mensyaratkan Soedirman lebih aktif lagi bergerak mengikuti ritme organisasi.

Soedirman hadir di Kongres Muhammadiyah. Salah satu kehadirannya yang terekam pada 1939 di Muktamar Muhammadiyah ke-29 di Yogyakarta. Soedirman hadir sebagai perwakilan Banyumas. Di arena kongres itu, ia mengusulkan agar setiap pandu Hizbul Wathan mengenakan celana panjang saja. Ini untuk mengantisipasi para pandu sibuk mencari sarung saat hendak shalat di tengah kegiatan. Dengan celana panjang mereka bisa lekas wudhu dan shalat. Usulan ini diterima dan diterapkan kemudian.