REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Bandung menyiapkan sebanyak 20.000 kalung sehat untuk hewan kurban yang diperjualbelikan menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
“Tahun kemarin kita melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban hampir 16 ribu ekor, baik sapi maupun kambing. Untuk tahun ini kita siapkan 20 ribu kalung sehat, karena prediksi tahun ini minat untuk berkurban akan lebih besar dibanding tahun lalu,” kata Kepala DKPP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar di Bandung, Rabu.
Gin Gin mengatakan pemberian tanda khusus berupa kalung yang diberikan kepada hewan kurban bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam memilih hewan yang sehat.
“Masyarakat dapat mengecek apabila hewan kurban yang sehat akan terdapat kalung yang sudah kita tempelkan pada hewan kurban,” kata dia.
Dia mengatakan pihaknya mulai menurunkan tim untuk memeriksa kesehatan hewan kurban yang akan diperjualbelikan. “Kita sudah menyiapkan tim pemeriksa hewan kurban sebanyak 175 orang yang bertugas mengecek hewan kurban sebelum dipotong dan setelah dipotong,” katanya.
Dia mengatakan tim pemeriksa tersebut tergabung bersama Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran (Unpad), Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia dan Telkom University untuk memeriksa kesehatan dan kelayakan hewan kurban di setiap wilayah kecamatan.
“Kita sudah lepas tim ini untuk melakukan pemeriksaan sampai hari H dan nanti berlanjut di hari pemotongan,” kata Gin Gin.
Lebih lanjut, ia mengatakan DKPP Kota Bandung juga telah menyebarkan Surat Edaran kepada para pengusaha untuk rutin memeriksakan hewan kurban yang akan dijual guna memastikan kesehatan dan layak konsumsi.
“Termasuk kepada para pengusaha kita beri Surat Edaran tentang tata cara berjualan hingga mengatur tempat untuk berjualan hewan kurban,” kata dia.
DPKP Kota Bandung berkomitmen untuk menjaga kesehatan hewan kurban melalui serangkaian pemeriksaan berkesinambungan, sehingga masyarakat dapat melaksanakan ibadah kurban dengan tenang dan aman.
“Kami ingin memastikan bahwa hewan itu sehat dan layak, kemudian bagaimana mendistribusikan dengan baik dan sampai kepada sasaran,” katanya.