Kamis 06 Jun 2024 08:56 WIB

Jelang Kurban, Waspada Penyakit Antraks Hingga Lato-Lato pada Ternak

Sukidi melakukan cek kesehatan rutin pada hewan jelang Idul Adha.

Rep: Silvy Dian Setyawan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Petugas Suku Dinas ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Selatan memeriksa kesehatan hewan kurban di Cilandak, Jakarta, Rabu (5/6/2024). Pemeriksaan tersebut untuk menjamin kesehatan hewan kurban yang dijual di Jakarta terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Diseases (LSD) menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas Suku Dinas ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Selatan memeriksa kesehatan hewan kurban di Cilandak, Jakarta, Rabu (5/6/2024). Pemeriksaan tersebut untuk menjamin kesehatan hewan kurban yang dijual di Jakarta terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Diseases (LSD) menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Warga diminta untuk mewaspadai penyakit pada hewan ternak menjelang Idul Adha 2024 ini. Mulai dari antraks, penyakit mulut dan kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD) atau lato-lato. 

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta, Sukidi mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan kesehatan hewan menjelang Idul Adha ini. Meski begitu, belum ditemukan adanya penyakit pada hewan ternak yang akan dikurbankan. “Sampai hari ini belum ada (temuan penyakit hewan kurban). Kita berharap tidak ada,” kata Sukidi belum lama ini.

Baca Juga

Sukidi menjelaskan, pihaknya melakukan cek kesehatan rutin pada hewan jelang Idul Adha, maupun saat penyembelihan di Idul Adha nanti. Setidaknya, lebih dari 400 titik penyembelihan kurban di Kota Yogyakarta saat Idul Adha.  

“Petugas kami juga setiap hari keluar memeriksa (kesehatan hewan) di semua titik penjualan hewan kurban. Nanti saat Idul Adha di titik-titik penyembelihan di Kota Yogyakarta,” ucap Sukidi. 

 
photo
Infografis hikmah kurban - (Dok Republika)

Selain itu, pihaknya sudah mensosialisasikan ke masyarakat terkait hewan kurban yang sehat dan layak. Misalnya hewan kurban yang dikurbankan memiliki tinggi cukup, bentuk badan seimbang, dan lincah. 

Terkait dengan ketersediaan hewan kurban di Kota Yogyakarta, Sukidi menyebut minim. Hal ini dikarenakan Kota Yogyakarta tidak memiliki lahan yang luas seperti kabupaten lainnya di DIY.“Jumlah ternak sapi di  Bener Tegalrejo 11 ekor, dan kambing sekitar 213 ekor,” jelasnya. 

Guna mencukupi kebutuhan masyarakat khususnya untuk kurban, maka hewan ternak didatangkan dari luar Kota Yogyakarta. Dalam rangka memastikan hewan yang masuk dalam kondisi sehat, pengawasan dan pemeriksaan dilakukan di peternak dan di pasar-pasar tiban.  

“Selain itu akan dilakukan pemeriksaan di tempat-tempat penyembelihan hewan kurban di masyarakat Kota Yogyakarta,” ungkap Sukidi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement