Sabtu 16 Jan 2016 07:00 WIB

Kebon Sirih dan Pertahanan Van den Bosch

Kebon Sirih dan Pertahanan Van den Bosch
Foto: IST
Kebon Sirih dan Pertahanan Van den Bosch

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Kampung Kebon Sirih, Jakarta Pusat, diabadikan akhir abad ke-19 atau lebih dari 100 tahun lalu. Tampak sebuah delman dengan santai tengah melintas di jalan sunyi dan lengang.

Tentu saja kita tidak akan mendapati lagi kawasan semacam ini di Jakarta. Jalan Kebon Sirih sendiri di hampir semua jurusannya --seperti juga ditempat lain di Ibu Kota-- setiap hari tidak luput dari kemacetan.

Kebon Sirih merupakan pemekaran Kota Batavia ke arah selatan. Pada 1890 Gubernur Jenderal Van den Bosch membuat garis pertahanan yang disebut Defensielijn Van den Bosch di sekitar wilayah Gambir (Koningsplein) atau Monas. Untuk itu, dia membangun benteng yang dipusatkan di Prince Frederick Citadel yang kini menjadi Masjid Istiqlal.

Sebelumnya benteng itu merupakan bagian dari Wilhelmina Park (Taman Wilhelmina), mengabadikan nama nenek dari Ratu Belanda sekarang ini. Garis Pertahanan Van den Bosch yang disebut Weltevreden (daerah yang lebih nyaman) dibandingkan kawasan 'kota tua'. Van den Bosch terkenal dengan politik tanam paksa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement