Sabtu 08 Jun 2024 15:12 WIB

Khofifah Sebut Pesantren di Jatim Siap Didik 1.000 Anak Palestina 

Pesantren di Jatim sudah berpengalaman mendidik putra-putri pekerja migran Indonesia.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Fernan Rahadi
Mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melambaikan tangan ke arah wartawan dari dalam mobilnya usai menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (7/6/2024). Prabowo memberikan rekomendasi dukungan dari partainya untuk Khofifah dan Emil Dardak dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024.
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melambaikan tangan ke arah wartawan dari dalam mobilnya usai menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (7/6/2024). Prabowo memberikan rekomendasi dukungan dari partainya untuk Khofifah dan Emil Dardak dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyatakan kesiapannya untuk menbantu anak-anak yang menjadi korban dari penjajahan Israel di Palestina. Bahkan, sejumlah pesantren di Jatim disebut siap untuk mendidik anak-anak Palestina.

Kesiapan itu disampaikan Khofifah saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang ingin mengevakuasi 1.000 warga Palestina ke rumah sakit di Indonesia. Ia mengaku ingin membantu ikhtiar pemerintah dalam membantu warga Palestina.  

"Saya sebetulnya sudah agak lama menyampaikan ke kawan-kawan, kiai-kiai pengasuh pesantren. Mereka semuanya siap untuk bisa memberikan support pendidikan semuanya, boarding school, yang ada yang di Jatim," kata dia di Jalan Kertanegara, Jumat (7/6/2024).

Menurut dia, selama ini pesantren di Jatim sudah berpengalaman untuk mendidik putra-putri pekerja migran Indonesia di Malaysia. Setelah memberikan bekal pendidikan itu di sebuah learning center di Malaysia, anak-anak pekerja migran itu selanjutnya dididik di pesantren wilayah Jatim.

Ia menyatakan, pesantren di Jatim siap untuk mendidik anak-anak dari Palestina. Namun, kedatangan anak-anak Palestina itu tetap harus disesuaikan dengan prosedur dari pemerintah Indoensia. 

"Sifatnya, kalau pesantren siap menerima untuk mendidik mereka. Kalau sampai 1000 anak itu jumlah yang tidak terlalu berat untuk bisa dididik di pesantren-pesantren di Jatim," ujar Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Sebelumnya, Prabowo menyatakan bahwa Khofifah telah setuju dengan gagasan untuk mengevakuasi 1.000 warga Palestina. Bahkan, Khofifah mengaku siap untuk membantu menampung 1.000 warga Palestina yang dievakuasi itu di pesantren-pesantren wilayah Jatim.

"Bu Khofifah menyampaikan gagasan beliau, inisiatif beliau, karena beliau juga dengan inisiatif Indonesia untuk mengevakuasi 1.000 korban, 1.000 pasien yang luka-luka. Beliau memiliki gagasan juga untuk menawarkan bahwa Jawa Timur siap menerima 1000 anak-anak Palestina dan mungkin juga beberapa ibu-ibu yang kena trauma," kata Prabowo  

Ia juga mengaku telah bertemu dengan beberapa tokoh Jawa Barat (Jabar). Menurut dia, sejumlah pesantren di Jabar juga siap untuk menampung warga Palestina yang akan dievakuasi. 

"Begitu dengar gagasan Ibu Khofifah, mereka juga siap di pesantren-pesantren Jabar pun siap. Saya kira di seluruh Indonesia siap menerima anak-anak dan korban-korban Palestina," kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement