Kamis 13 Jun 2024 14:57 WIB

Jelang Puncak Haji, Lima Ribu Jamaah Belum Dapat Smart Card

Jelang Puncak Haji, Lima Ribu Jamaah Belum Dapat Smart Card.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (keempat kiri) didampingi Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah Hilman Latief (ketiga kiri) dan pihak Masyariq mengecek fasilitas layanan tempat tidur bagi jamaah calon haji Indonesia 1445 H di Mina, Makkah, Selasa (11/6/2024). Menag meninjau secara langsung berbagai persiapan dan fasilitas di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) menjelang puncak ibadah haji yang akan berlangsung mulai 9 Dzulhijah atau 15 Juni 2024.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (keempat kiri) didampingi Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah Hilman Latief (ketiga kiri) dan pihak Masyariq mengecek fasilitas layanan tempat tidur bagi jamaah calon haji Indonesia 1445 H di Mina, Makkah, Selasa (11/6/2024). Menag meninjau secara langsung berbagai persiapan dan fasilitas di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) menjelang puncak ibadah haji yang akan berlangsung mulai 9 Dzulhijah atau 15 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Muhyiddin dari Makkah, Arab Saudi

Untuk melaksanakan ibadah pada Puncak Haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina), jamaah haji harus memiliki smart card Nusuk. Namun, hingga Rabu (12/6/2024) kemarin, 13 ribu jamaah masih belum mendapatkan smart card. 

Baca Juga

Karena itu, Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas mendesak masyariq untuk segera memberikan smart card kepada jamaah yang belum mendapatkannya. 

“Mereka janjinya besok (Kamis hari ini). Kita juga akan cek ke jamaah, bisa jadi ada yang tercecer dan ketinggalan, itu harus diganti karena sangat berisiko,” ujar Menag saat diwawancara usai rapat koordinasi dengan tim Pengawas Haji DPR RI di Jarwal, Makkah, Rabu (12/6/2024). 

Menag memastikan seluruh jamaah haji Indonesia bisa melaksanakan ibadah pada saat puncak haji nanti. Karena itu, ia terus mengejar pihak masyariq yang bertanggung jawab terhadap smart card. 

Jika sampai hari sampai pelaksaan wukuf ada jamaah yang belum juga mendapatkan kartu cerdas Nusuk itu, maka akan ada alternatif pemeriksaan dokumen secara manual.

“Skema manual akan menjadi back up. Arab Saudi sangat terbuka, komunikasi lancar, telepon pasti diangkat dan WA dibalas menteri haji,” ucap Menag.

Namun, dalam rapat koordinasi yang digelar Menag bersama jajarannya yang Pada Kamis (13/6/2024) pagi ini dilaporkan bahwa jamaah haji yang belum mendapatkan smart card tinggal lima ribu jamaah lagi. 

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus menyerahkan sepenuhnya prosesi ibadah puncak haji di Armuzna kepada Kemenag. Dalam rapat itu, pihaknya juga sudah mendengar langkah-langkah Kemenag, termasuk soal pendistribusian smart card ini. 

 “Sejauh ini kami sudah dengar sejauh mana rencana darurat mengatasinya sudah kami dengar langkah-langkahnya,” kata dia usai melakukan rapat dengan Menag kemarin.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement