Kamis 13 Jun 2024 19:15 WIB

Masyarakat Adat Dayak Geram Om Bule Lecehkan Pembangunan IKN

Maxi Andrea Mastrovalerio di Tiktok melabeli IKN sebagai ibu kota koruptor nepotisme.

Red: Erik Purnama Putra
Masyarakat adat Dayak Kalimantan Timur geram dengan tudingan Om Bule terkait IKN sebagai Ibu Kota Koruptor Nepotisme.
Foto: Republika.co.id
Masyarakat adat Dayak Kalimantan Timur geram dengan tudingan Om Bule terkait IKN sebagai Ibu Kota Koruptor Nepotisme.

REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM PASER UTARA -- Sekelompok warga mengatasnamakan masyarakat adat Dayak Kalimantan Timur (Kaltim) berkumpul untuk mengutuk keras pernyataan bule Maxi Andrea Mastrovalerio yang mengatakan, IKN adalah Ibu Kota Koruptor Nepotisme. Dalam video yang diunggah di akun Tiktok, laki-laki keturunan tersebut menuding jika IKN sebagai 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' serta menunjukkan pembangunan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, tidak berjalan sebagai semestinya.

Viralnya video Om Bule, panggilan populernya, ternyata memantik warga adat Dayak. Mereka tidak terima dengan pernyataan Om Bule yang dianggap merendahkan. Dipimpin Carter Gideon, sekelompok warga pun mengeluarkan pernyataan sikap.

Baca Juga

"Kami masyarakat adat Kalimantan Timur mengutuk keras pernyataan saudara oknum bule Maxi Andrea yang melakukan syuting di Bogor, tapi mengatakan pembangunan IKN mangkrak. Dia menunjuk masyarakat kita tinggal di sampah-sampah itu, di bawah pohon pisang. Kami mengutuk keras pernyataan itu, dia merendahkan masyarakat kita," ucap Gideon dengan nada marah di Penajaman Paser Utara dikutip Republika.co.id, Kamis (13/6/2024).

Tokoh masyarakat adat Dayak Tunjung, Kaltim tersebut tidak terima jika pembangunan di wilayahnya terkesan direndahkan. Gideon pun mengecam tindakan oknum bule yang terkesan merendahkan pemerintah Indonesia. Dia pun ingin agar orang itu dibawa ke Kaltim untuk menjalani sidang ada dan hukum positif di Indonesia. "Orang ini harus dihadirkan di depan kita untuk didenda adat," ujar Gideon.