REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Pegiat media sosial Permadi Arya yang akrab disebut Abu Janda mengomentari perihal anak-anak pembuat konten darah Palestina yang dipanggil Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk kemudian meminta maaf. Menurut Abu Janda, lima remaja tersebut hanya meniru narasi para pendukung Palestina.
“FAKTANYA para pendukung Palestina lah yang duluan menebar narasi "d*rah palestina" baik dalam video (slide 3) atau pun dalam bentuk komentar di media sosial (slide 4).”ujar Abu Janda lewat akun Instagram bercentang biru @permadiaktivis2, Rabu (12/6/2024).
View this post on Instagram
Lebih jauh, Abu Janda mengungkapkan, negara seharusnya hadir untuk melindungi mereka. “Sejak kapan negara ini membiarkan orang dewasa membully anak di bawah umur, yang harusnya negara hadir sebagai pelindung? JANGAN HUKUM BANGSA SENDIRI DEMI BELA BANGSA ASING,”tambah dia.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta melakukan permintaan maaf terkait video sejumlah anak yang membuat parodi tak beretika mengenai Palestina. Permintaan maaf itu dilakukan mewakili anak-anak yang notebene masih berstatus pelajar.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin mengaku sudah memanggil anak-anak yang membuat video tersebut. Menurut dia, anak-anak itu sangat menyesali perbuatannya yang telah menyinggung banyak pihak.
"Mereka sempat nangis semua, dalam kondisi yang ketakutan dan mereka memohon kepada kami agar bisa dibantu terkait hal ini. Jadi mereka sangat menyesali kondisi ini," kata dia saat konferensi pers di Kantor Disdik Provinsi DKI Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Ia menilai, anak-anak itu tidak sengaja dalam membuat konten parodi mengenai Palestina. Pasalnya, ketika itu mereka sedang bercanda seperti biasa. Namun, bercandaan itu terekam dan diunggah ke media sosial, sehingga menjadi viral.