Jumat 14 Jun 2024 01:20 WIB

Skema Manual Jadi Back-up Apabila Jamaah Haji Belum Terima Smartcard

Sekitar 13 ribu jamaah haji belum mendapatkan Smartcard hingga Rabu.

Rep: Karta Raharja Ucu/ Red: Erdy Nasrul
Petugas Haji menyiapkan Smart Card untukjamaah haji.
Foto: Republika
Petugas Haji menyiapkan Smart Card untukjamaah haji.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut skema pemeriksaan secara manual identitas jamaah akan menjadi back-up atau strategi cadangan apabila peserta calon haji Indonesia belum mendapatkan Smartcard hingga fase puncak haji dimulai.

"Skema manual akan menjadi back-up. Arab Saudi sangat terbuka, komunikasi lancar, telepon pasti diangkat dan WA (WhatsApp) dibalas menteri haji," ujar Yaqut di Makkah, Kamis.

Baca Juga

Sekitar 13 ribu jamaah haji belum mendapatkan Smartcard hingga Rabu. Menag menegaskan jamaah Indonesia harus bisa melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan nyaman kendati belum memiliki Smartcard.

Menurut dia, Kemenag terus mengejar pihak Mashariq yang bertanggung jawab terhadap Smartcard.

"Mereka janjinya besok (hari ini). Kita juga akan cek ke jamaah, bisa jadi ada yang tercecer dan ketinggalan, itu harus diganti karena sangat berisiko," kata dia.

Apabila sampai hari H jamaah belum juga mendapat kartu Nusuk, menurut Yaqut ada alternatif pemeriksaan dokumen secara manual.

Sebelumnya, Jamaah calon haji Indonesia diingatkan untuk membawa Smartcard Nusuk dan identitas pribadi saat akan bergerak ke Arafah, mengingat petugas akan memindai barcode sebelum jamaah menaiki bus yang mengangkut mereka.

"Kartu tersebut akan dipindai (scan) petugas sebelum naik bus. Karenanya, pastikan Smartcard dan identitas pribadi lainnya tersimpan dengan aman di tas khusus dan mudah diambil saat akan dilakukan pemindaian," ujar Anggota Media Center Haji Kemenag Widi Dwinanda.

Seluruh peserta calon haji dari berbagai negara termasuk jamaah Indonesia saat ini bersiap menuju Arafah dan menjalani rangkaian puncak haji.

Mulai tanggal 8 Zulhijah 1445 H atau Jumat 14 Juni 2024 M, secara bergelombang jamaah akan dimobilisasi ke Arafah dari hotel tempat mereka menginap dengan bus-bus yang telah disiapkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement