Jumat 14 Jun 2024 10:55 WIB

Pupuk Indonesia Raih Rp 1,3 Triliun dari Kontribusi Inovasi

Kontribusi inovasi berasal dari peningkatan efisiensi dan peningkatan revenue.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Petani menabur kompos pada lahan tanam padi miliknya di  Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Ahad (25/2/2024). Petani menggunakan kompos sebagai pupuk alternatif untuk tanaman mereka karena menipisnya ketersediaan pupuk kimia di wilayah tersebut.
Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Petani menabur kompos pada lahan tanam padi miliknya di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Ahad (25/2/2024). Petani menggunakan kompos sebagai pupuk alternatif untuk tanaman mereka karena menipisnya ketersediaan pupuk kimia di wilayah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inovasi insan PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil mencatatkan kontribusi pendapatan dan penghematan sebesar Rp 1,3 triliun. Nilai keberhasilan ini didapat dari 169 inovasi yang mengikuti ajang "Pupuk Indonesia Innovation Award (PIIA) Summit 2024".

Hal ini disampaikan Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dalam puncak apresiasi PIIA Summit 2024 yang dilaksanakan secara hybrid dari Jakarta pada Kamis (13/6/2024). Rahmad mengatakan kontribusi inovasi ini terdiri atas Rp 1,2 triliun berasal dari peningkatan efisiensi atau penghematan dan Rp 0,1 triliun berasal dari peningkatan revenue.

Baca Juga

"Alhamdulillah tahun ini berdasarkan buku 2023 Pupuk Indonesia menduduki posisi nomor tujuh terbesar dunia di industri fertilizer. Tentu ini tidak lepas dari inovasi yang mempunyai direct impact pada profitability,” ujar Rahmad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (14/6/2024).

Rahmad menambahkan, ratusan inovasi yang hadir pada PIIA 2024 ini dihasilkan oleh 700 karyawan atau inovator, yang terdiri dari karyawan organik, nonorganik dan karyawan magang. Inklusivitas ini menjadi bukti inovasi sudah menjadi habit di lingkungan Pupuk Indonesia.