Kamis 20 Jun 2024 02:55 WIB

Komisi VII DPR RI Menyetujui Pagu Indikatif Kementerian ESDM

Volume BBM dan LPG bersubsidi tahun depan akan naik.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gita Amanda
Volume LPG 3 kg disetujui 8,2 juta metrik ton. Dalam usulan ESDM, volume subsidi LPG yakni 8,17 metrik ton.
Foto: istimewa
Volume LPG 3 kg disetujui 8,2 juta metrik ton. Dalam usulan ESDM, volume subsidi LPG yakni 8,17 metrik ton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat kerja Komisi VII DPR RI dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Rabu (19/6/2024) siang WIB, telah selesai. Raker ini menghasilkan sejumlah kesimpulan.

Ada beberapa perubahan dari usulan yang diajukan Kementerian ESDM, meski tidak signifikan. Wakil Ketua Komisi VII, Eddy Soeparno, membacakan draft kesimpulan. Pihaknya bersepakat dengan Menteri ESDM terkait asumsi dasar sektor ESDM untuk RAPBN Tahun Anggaran 2025. 

Pertama dari Indonesian Crude Price (ICP). Eddy Soeparno mengatakan hasil rapat sepakat di angka 80-85 dolar AS per barel. Sebelumnya usulan ESDM terkait ICP dalam RAPBN 2025 yakni 75-85 dolar AS.

Lalu lifting migas, 1,603-1,652 juta BOEPD. "Dalam hal ini lifting minyak bumi 600-605 ribu BOEPD, dan lifting gas bumi, 1,003-1,047 juta BOEPD. Kemudian cost recovery 8,25-8,5 miliar dolar AS," kata Eddy, di kompleks parlemen, Senayan.