Senin 24 Jun 2024 11:24 WIB

Bos OJK: Cetak Kinerja yang Baik, Keuangan Syariah Jadi Salah Satu Penopang Perekonomian

OJK mencatat total aset keuangan syariah mencapai Rp 2.500 triliun pada 2023.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Tangkapan layar Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi saat memberikan sambutan dalam Acara Kick Off Indonesia Sharia Financial Olympiad (ISFO) 2024 OJK yang diikuti secara daring, Senin (24/6/2024).
Foto: Republika/Dian Fath Risalah
Tangkapan layar Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi saat memberikan sambutan dalam Acara Kick Off Indonesia Sharia Financial Olympiad (ISFO) 2024 OJK yang diikuti secara daring, Senin (24/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoriyas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi mengatakan, keuangan syariah pada beberapa tahun terakhir ini berhasil mencetak kinerja yang baik. Berdasarkan data dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS ) kontribusi usaha syariah dan pembiayaan syariah mencapai 46 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

OJK mencatat total aset keuangan syariah mencapai Rp 2.500 triliun pada 2023. Potensi pengembangan keuangan dan ekonomi syariah masih terbuka luas dan tentunya juga terdapat sejumlah tantangan yang akan dihadapi.

Baca Juga

"Keuangan syariah sudah menjadi salah satu penopang perekonomian Indonesia. Dapat kami sampaikan bahwa per Desember tahun lalu total aset industri keuangan syariah telah mencapai Rp 2.500 triliun yang terdiri dari sektor perbankan syariah sebesar Rp 892 triliun, kemudian dari IKNB syariah sebesar Rp 156 triliun, dan dari sektor pasar modal syariah sebesar Rp 1.500 triliun," rinci Friderica dalam Kick Off Indonesia Sharia Financial Olympiad (ISFO) 2024 OJK yang diikuti secara daring, Senin (24/6/2024).

Kiki sapaan akrabnya mengatakan, eksistensi keuangan syariah Indonesia di kancah global juga terus diakui, hal ini tercermin dari beberapa peningkatan indeks global, antara lain keuangan syariah Indonesia menempati posisi ketiga berdasarkan Islamic Finance Development Indicator (IFDI) dan Cambridge Global Islamic Finance Report (Cambridge GIFR)