Kamis 27 Jun 2024 08:30 WIB

Kompolnas: Perlu Fakta untuk Mengungkap Kawas Tewasnya Bocah 13 Tahun di Padang

Kompolnas menggali fakta penyebab kematian bocah 13 tahun di Padang.

Ketua Harian Kompolnas Irjen (Pur) Benny Mamoto memberikan keterangan pers terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang di Polda Jabar, Jumat (10/11/2023).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Ketua Harian Kompolnas Irjen (Pur) Benny Mamoto memberikan keterangan pers terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang di Polda Jabar, Jumat (10/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyatakan perlu fakta-fakta untuk mengungkap kasus tewasnya siswa SMP di Kuranji, Padang, Sumatra Barat (Sumbar) atas nama Afif Maulana (13).

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto di Padang, Kamis (27/6/2024), usai memeriksa lokasi kejadian di jembatan Kuranji sekitar pukul 03.00 WIB bersama Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono.

Baca Juga

"Ketika isu yang beredar tidak berangkat dari fakta yang bisa dibuktikan maka ini akan membuat bingung publik," kata Benny.

Ia mengatakan untuk itulah Kompolnas selaku pengawas internal Polri turun langsung untuk menemukan fakta-fakta yang diperlukan.

Hal itu dilakukan untuk menjawab kesimpang-siuran isu yang beredar terkait penyebab kematian remaja laki-laki tersebut. "Kami ingin berangkat dari fakta, barulah nanti dipilah mana-mana yang ada kesesuaian dan mana yang tidak," jelasnya.

Ia menyatakan komitmen pihaknya bersama dengan Polda Sumbar untuk membuka seterang-terangnya tentang peristiwa yang terjadi.

Benny bersama dengan Kementerian PPA turun langsung didampingi Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono untuk memeriksa jembatan Kuranji pada Kamis pagi sekitar pukul 03.00 WIB.

Pada kesempatan tersebut pihaknya menyaksikan titik-titik yang menjadi penghubung antara peristiwa kematian Afif dengan kegiatan antisipasi tawuran yang dilakukan oleh personel Sabhara Polda Sumbar pada saat kejadian Minggu (9/6).

Sebelumnya, kasus ini terkait penemuan mayat di permukaan sungai yang berada di bawah Jembatan Kuranji sekitar pukul 11.55 WIB pada Minggu (9/6).

Jasad korban yang ditemukan oleh warga sebagai saksi mata tersebut kemudian dilaporkan ke Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Kuranji.

Berdasarkan informasi tersebut, pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Pada saat kejadian sebelum jasad korban ditemukan, awalnya terjadi gesekan antara gerombolan sepeda motor dengan polisi yang sedang melaksanakan tugas.

Waktu itu segerombolan anak muda tengah konvoi di jalan menggunakan sepeda motor sambil membawa senjata tajam.

Selanjutnya...

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement