Kamis 27 Jun 2024 13:02 WIB

Pernah Sebut Netanyahu Iblis, Anggota Parlemen India Ini Berani Pekikkan Hidup Palestina

Menurut Owaisi, Netanyahu yang kejam itu adalah iblis.

Red: A.Syalaby Ichsan
Asaduddin Owaisi
Foto:

Owaisi yang merupakan anggota parlemen asal Hyderabad memiliki rekam jejak panjang dalam pembelaannya untuk Palestina.

The Hindu menulis, pada 2023 lalu, dia pernah menggambarkan situasi Palestina bukan hanya masalah yang menyangkut umat Islam tetapi juga kemanusiaan. Dia tercatat mengkritik sikap Ketua Menteri Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, atas pernyataan miring terhadap sikap pro-Palestina.

Berbicara pada pertemuan publik Jalsa Rahmatulil Alameen di Amberpet, Owaisi mengatakan, "Seorang Ketua Menteri dari negara itu mengatakan, 'Jika seseorang menyebut Palestina, catat dia!'. Dengar, Ketua Menteri, saya mengenakan bendera Palestina dengan tiga warna. Saya berdiri untuk Palestina dan akan terus melakukannya, insya Allah. Palestina bukanlah masalah Muslim atau Arab saja. Ini adalah masalah kemanusiaan. Kami ingin mengatakan kepada Ketua Menteri 'Baba' ini bahwa jika Anda ingin mengajukan kasus, maka Anda harus mengajukan kasus terhadap MEA (Kementerian Luar Negeri). Jika Perdana Menteri [Narendra] Modi  datang ke Uttar Pradesh, maka sebuah kasus juga harus diajukan terhadapnya."

photo
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri rapat Kabinet di Bible Lands Museum di Yerusalem, 05 Juni 2024. - (EPA-EFE/GIL COHEN-MAGEN / POOL)

Dia bahkan menggambarkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sebagai "Iblis", dan mendesak Perdana Menteri Narendra Modi untuk secara diplomatis mencoba untuk mengakhiri pengeboman Gaza oleh Israel. "Anda mengatakan bahwa India berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Palestina. Tunjukkanlah solidaritas itu. Hentikan mereka. Dari 21 juta orang, 10 juta orang telah mengungsi. Netanyahu yang kejam itu adalah iblis. Dia adalah penjahat perang," katanya.

Owaisi mengatakan bahwa Mahatma Gandhi pernah mengatakan bahwa Palestina adalah milik bangsa Arab. Lebih lanjut ia menuduh bahwa pemerintah saat ini "diam" dalam masalah ini dan bahwa bagi India untuk memiliki kursi di Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan hak suara, sangat penting bagi negara ini untuk berbicara tentang "kejahatan perang" tersebut.

Berbeda dengan kebijakan politik luar negeri India...

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement