REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penasihat hukum Partai Likud, Avi Helevi, telah mengirimkan surat kepada Ronan Bar, kepala Shin Bet. Surat tersebut menyatakan, adanya hasutan untuk melakukan pembunuhan dan bahaya yang mengancam keselamatan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan keluarganya, demikian dilaporkan surat kabar Israel, Maariv, pada Rabu (25/6/2024).
Pengacara asal Israel tersebut mengatakan, ancaman itu berasal dari pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh beberapa pimpinan demonstrasi di Israel. Maariv melaporkan bahwa Halevi sebelumnya telah menulis surat kepada Jaksa Agung, Gali Baharav-Miara, yang menyatakan keprihatinannya mengenai ancaman yang jelas dan langsung terhadap Netanyahu dan keluarganya.
Dalam suratnya kepada kepala Shin Bet, Halevi dilaporkan mendesak tindakan segera untuk melawan ancaman ini. Ia berpendapat bahwa hasutan untuk melakukan pembunuhan terlihat jelas dari pernyataan para pemimpin protes tertentu dan menekankan perlunya tindakan perlindungan yang mendesak.
Menurut Maariv, Halevi menunjukkan, "Di negara lain, pihak berwenang akan menyelidiki, menangkap, dan mengadili. Di Israel, hal ini tidak terjadi."
Surat Halevi ini menyusul pernyataan dari Ami Dror, seorang pengusaha Israel dan seorang tokoh terkemuka dalam protes anti-Netanyahu Kaplan.
Maariv melaporkan bahwa, dalam sebuah pidato di Caesarea, Dror menyebut Netanyahu sebagai "iblis" dan membuat pernyataan yang menghina tentang keluarga perdana menteri."Sebuah keluarga orang gila menelantarkan orang yang diculik! Sebuah keluarga penjahat menghancurkan Negara Israel," kata Dror dalam pidatonya.
"Ceritanya sederhana. Orang itu pengecut dan lemah. Takut pada rakyatnya, takut pada dirinya sendiri. Mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ia adalah malaikat, ternyata ia adalah iblis,"ujar Dror.
Sara Netanyahu Takut Kudeta...