Kamis 27 Jun 2024 20:26 WIB

Kronologi dan Dampak Serangan Siber Terhadap PDNS Surabaya yang tak Punya Back Up Datanya

Serangan siber dalam bentuk ransomware pertama kali terdeteksi pada 17 Juni 2024.

Red: Andri Saubani
Ilustrasi ransomware. Serangan siber belakangan terjadi terhadap Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya.
Foto: Freepik
Ilustrasi ransomware. Serangan siber belakangan terjadi terhadap Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di kompleks DPR RI, Jakarta, Kamis (27/6/2024) memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya, di mana gangguan pertama kali terdeteksi pada 17 Juni 2024. Serangan siber dalam bentuk ransomware.

"Jadi identifikasi gangguan yang pertama terjadi gangguan pada PDNS 2 di Surabaya berupa serangan siber dalam bentuk ransomware bernama Brain Cipher Ransomware," kata Budi Arie.

Baca Juga

"Pascapenemuan ransomware ditemukan upaya penonaktifkan fitur keamanan Windows Defender mulai 17 Juni 2024 pukul sekitar 23.15 WIB yang memungkinkan aktivitas malicious berbahaya beroperasi," sambung dia.

Budi Arie menjelaskan bahwa ransomware adalah jenis perangkat lunak rusak yang mencegah pengguna mengakses sistem baik dengan mengunci layar sistem maupun mengunci file pengguna hingga uang tebusan dibayarkan. Dia mengatakan, dalam serangan terhadap PDNS 2, pihak peretas meminta tebusan 8 juta dolar AS (sekitar Rp 131 miliar).