Ahad 30 Jun 2024 14:00 WIB

Smelter Freeport Beroperasi, Bukti Nyata Komitmen Hilirisasi

Indonesia mampu memenuhi kebutuhan katoda tembaga global.

Rep: Frederikus Bata / Red: Satria K Yudha
Smelter Freeport di KEK Java Integrated Industrial and Port Estate, Gresik, Jawa Timur, resmi beroperasi.
Foto: Kemenko Bidang Perekonomian
Smelter Freeport di KEK Java Integrated Industrial and Port Estate, Gresik, Jawa Timur, resmi beroperasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fasilitas pemurnian atau smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, akhirnya telah resmi beroperasi. Operasional smelter yang pembangunannya memakan waktu sekitar 30 bulan ini menjadi wujud komitmen Indonesia dalam menjalankan hilirisasi.

Seperti diketahui, program hilirisasi yang digencarkan pemerintah mendapatkan tentangan dari negara-negara lain. Indonesia digugat Uni Eropa ke World Trade Organization (WTO) atas larangan ekspor nikel.

Baca Juga

Kendati demikian, gugatan itu tak membuat pemerintah gentar untuk menjalankan hilirisasi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali menegaskan Indonesia akan melakukan hilirisasi nikel, bauksit, hingga tembaga.

Beroperasinya smelter PTFI pun disambut baik oleh BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID yang memiliki 51,2 persen saham di PTFI. MIND ID mengapresiasi penuh kinerja PT Freeport Indonesia dalam mewujudkan hilirisasi tambang terintegrasi di Indonesia. Smelter ini diyakini menjadi katalis pendorong industri tambang Indonesia mendunia.

Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf mengatakan Indonesia kini tidak lagi menjadi pemasok mineral mentah saja. Ke depan, dengan semangat hilirisasi yang dilakukan oleh seluruh BUMN pertambangan, mampu membawa Indonesia menjadi pemain global dalam industri mineral dunia. 

"Apalagi saat ini seluruh dunia berlomba untuk melakukan transisi energi. Sedangkan bahan baku mineral yang menjadi komponen utama transisi energi dimiliki oleh Indonesia. Dengan kemampuan hilirisasi yang saat ini dilakukan mampu mendorong daya saing Indonesia dalam sektor mineral," kata Heri dalam keterangannya seperti dikutip pada Ahad (30/6/2024).

Dengan beroperasinya smelter tambaga milik Freeport, maka  Indonesia bisa memproduksi katoda tembaga 600 ribu-700 ribu ton per tahun. Melalui pabrik single line terbesar di dunia ini, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan katoda tembaga global.

Indonesia bisa menduduki peringkat lima besar global...lanjut baca>>>

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement