Kamis 04 Jul 2024 19:08 WIB

Terjerat Kasus Asusila, Ketua KPU Pernah Jadi Khatib Idul Adha Bicara Sifat Kebinatangan

Hasyim menjelaskan sangat banyak sifat kebinatangan yang terdapat dalam diri manusia.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ketua KPU Hasyim Asyari memimpin pengucapan sumpah janji saat pelantikan anggota KPU daerah di Gedung KPU, Jakarta, Ahad (24/3/2024). KPU melantik anggota KPU provinsi pada 1 provinsi dan anggota KPU pada 37 kabupaten/kota pada 10 provinsi periode 2024-2029 dalam rangka jelang pelaksanaan Pilkada 2024.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua KPU Hasyim Asyari memimpin pengucapan sumpah janji saat pelantikan anggota KPU daerah di Gedung KPU, Jakarta, Ahad (24/3/2024). KPU melantik anggota KPU provinsi pada 1 provinsi dan anggota KPU pada 37 kabupaten/kota pada 10 provinsi periode 2024-2029 dalam rangka jelang pelaksanaan Pilkada 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari terbukti secara sah dan meyakinkan mengajak berhubungan badan seorang perempuan anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Pemilu 2024. Kini, Hasyim resmi dipecat karena terbukti melanggar etik.

Sebelumnya, Hasyim saat menjabat sebagai ketua KPU pernah menjadi khatib Sholat Idul Adha 1445 Hijriyah di Semarang, Senin (17/6/2024).

Baca Juga

BACA JUGA: Rasulullah Ungkap Tiga Tanda Sebelum Kiamat, Ini Makna Simbolisnya

Dalam ceramahnya saat menjadi khatib, Hasyim mengatakan hewan ternak, yaitu domba, kambing, kerbau, sapi atau unta yang dikurbankan adalah binatang. Ini mengandung setidaknya dua makna.

"Yang pertama sifat-sifat kebinatangan yang terdapat dalam jiwa manusia harus dikorbankan dan disembelih," kata Hasyim saat menjadi khatib Sholat Idul Adha, Senin (17/6/2024).

Hasyim mengatakan, yang kedua, jiwa dan perbuatan seseorang harus dilandasi dengan tauhid, iman dan takwa.

Hasyim menjelaskan, sangat banyak sifat kebinatangan yang terdapat dalam diri manusia. Sifat seperti mementingkan diri sendiri, sifat sombong, sifat yang menganggap bahwa hanya dirinya dan golongannya yang selalu benar. Selain itu, sifat yang memperlakukan sesamanya atau selain golongannya sebagai mangsa atau musuh.

Selanjutnya...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement