Jumat 05 Jul 2024 15:40 WIB

Kemenag Persiapkan Kedatangan Jamaah Haji Sulteng di Palu pada 6 Juli

Tidak ada penjemputan jamaah haji di bandara.

Jamaah haji Indonesia tiba di Tanah Air
Foto: Republika
Jamaah haji Indonesia tiba di Tanah Air

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) telah mempersiapkan kedatangan jamaah haji asal provinsi ini dari Tanah Suci, yang dijadwalkan tiba di Kota Palu pada Sabtu 6 Juli 2024.

Ketua Tim Dokumen dan Pendaftaran Haji Kanwil Kemenag Sulteng Arifin di Palu, Jumat, mengatakan pihaknya bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng telah melaksanakan rapat persiapan dalam rangka pemulangan jamaah haji Sulteng.

"Tidak ada penjemputan jamaah oleh keluarga di bandara. Jamaah haji kembali ke daerahnya atau keluarganya melalui Asrama Haji Transit Palu," ujarnya.

Ia menjelaskan jamaah haji Sulteng Kelompok Terbang (Kloter) 8 Debarkasi Balikpapan (BPN-8) mulai diberangkatkan dari Madinah pada 5 Juli 2024 pukul 06.20 Waktu Arab Saudi dan dijadwalkan tiba di Balikpapan pada pukul 00.40 WITA. Kemudian diterbangkan ke Palu pada hari yang sama pukul 13.30 WITA.

Arifin mengatakan jamaah haji asal Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala, akan langsung dijemput keluarga di Asrama Haji Transit Palu. Sementara jamaah asal Kabupaten Banggai, Banggai Laut, Banggai Kepulauan, Morowali, dan Morowali Utara, kembali ke daerah menggunakan pesawat yang disiapkan oleh pemerintah daerah (pemda) masing-masing.

"Adapun kabupaten lainnya akan diserahkan kepada panitia daerah yang mengatur proses kepulangan jamaah ke daerahnya," ujar Arifin.

Ia menambahkan jumlah jamaah haji Sulteng yang kembali ke Kota Palu sebanyak 2.091 orang, termasuk petugas kloter. Sebanyak 324 orang haji Sulteng Kloter BPN-8 diberangkatkan dari Madinah tersebut berasal dari Kota Palu, Banggai Kepulauan, dan Banggai Laut.

Sementara itu juga dilaporkan empat orang haji wafat di Makkah yaitu Tina Laruba (62) Kloter BPN-8 asal Kabupaten Banggai Kepulauan, Nurnaningsih Djamma (63) Kloter BPN-10 asal Palu, Farida Fuad (67) Kloter BPN-12 asal Toli-toli, dan Kliwon Rejosentoro Ahmad (61) Kloter BPN-14 asal Parigi Moutong.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement