Sabtu 06 Jul 2024 21:06 WIB

Topeng dan Kondisi Hidung Mbappe Jadi Masalah yang Harus Diatasi Prancis Lawan Spanyol

Prancis akan menghadapi Spanyol pada babak semifinal Euro 2024.

Red: Israr Itah
Penyerang Prancis Kylian Mbappe
Foto: EPA-EFE/FRIEDEMANN VOGEL
Penyerang Prancis Kylian Mbappe

REPUBLIKA.CO.ID, HAMBURG -- Hidung Kylian Mbappe yang patah tetap menjadi perhatian utama bagi Prancis saat mereka melangkah ke semifinal Euro 2024. Kapten Prancis itu mengatakan, dia tidak terlalu terganggu dengan topeng yang dikenakannya, tapi di atas lapangan tak sepenuhnya seperti itu.

Mbappe seperti tak terlihat saat melawan Portugal pada laga perempat final, Sabtu (6/7/2024) dini hari WIB. Ia kemudian ditarik oleh pelatih Didier Deschamps pada babak perpanjangan waktu.

Baca Juga

"Ini keunikan menjadi seorang pesepak bola. Namun meski begitu, Anda harus tetap terlibat dan selalu ada untuk rekan setim Anda," kata Mbappe kepada wartawan setelah Prancis memastikan diri melaju ke semifinal untuk menghadapi Spanyol setelah menang adu penalti melawan Portugal.

"Saya selalu mengatakan bahwa apa pun yang terjadi, yang terpenting adalah kami menang. Saya hanya mencetak satu gol tetapi kami berada di semifinal dan saya sangat senang," kata dia.

Kontribusi Mbappe telah dibatasi sebagian besar karena patah hidung yang dideritanya pada pertandingan pembuka Prancis melawan Austria. Meskipun ia hanya absen dalam satu pertandingan setelah itu, dampak dari benturan tersebut sangat signifikan.

Mbappe bekerja keras selama pertandingan melawan Portugal, melakukan beberapa upaya untuk mencapai target tetapi tanpa kekuatan dan semangat yang membuatnya selama ini menjadi penyerang kunci Prancis. Bermain dengan topeng, katanya, sulit dan dia membencinya karena memengaruhi penglihatannya dan keringatnya terperangkap di wajah. Namun topeng itu sifatnya wajib, harus dipakai untuk melindungi hidung Mbappe.

Ada satu kejadian di mana cedera itu sepertinya akan memaksanya keluar. Ia terkena sundulan dari Ruben Dias, sesaat sebelum laga berjalan satu jam. Untuk waktu yang lama ia tetap terkapar. Masker tergeletak di sampingnya sambil menyentuh hidungnya dengan hati-hati. Hantaman bola, meski mengenai bagian samping kepalanya, terasa sangat menyakitkan.

Mbappe akhirnya kembali berdiri dan melanjutkan laga, tapi ia tetap menghindari kontak udara setelahnya, dan makin menghilang ketika laga memasuki babak perpanjangan waktu.

"Kami sudah berdiskusi dengan pelatih (Didier Deschamps) pada akhir injury time. Kami memutuskan bahwa saya akan mencoba lebih lama. Namun, saat turun minum pada babak perpanjangan waktu, saya mengatakan kepadanya bahwa saya sudah tidak merasakannya lagi, saya terlalu lelah. Dia mengatakan kepada saya 'oke'," ujar Mbappe.

Deschamps sepertinya tidak akan mencoret Mbappe saat menghadapi Spanyol di Munchen pada Rabu dini hari WIB, andai sang penyerang tidak tampil dalam kondisi fit. Meskipun ia pernah mencoret Antoine Griezmann, pemain andalan lainnya, dalam satu pertandingan grup.

Deschamps tampak kesal ketika wartawan kembali bertanya tentang ketidakefisienan duo penyerang tersebut.

"Jelas karena alasan yang berbeda, Antoine dan Kylian tidak berada di puncak kemampuan mereka, tetapi kami lolos. Kami adalah satu kelompok, kekuatan kolektif masih ada," kata Deschamps.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement