Kamis 11 Jul 2024 15:37 WIB

El Savador Integrasikan Bitcoin ke Perbankan, Indodax: Bisa Dorong Inklusi

El Savador menerapkan 1 hari 1 Bitcoin meski harga di pasar tengah turun.

Iklan bitcoin (ilustrasi). El Savador menerapkan 1 hari 1 Bitcoin meski harga di pasar tengah turun.
Foto: AP/Kin Cheung
Iklan bitcoin (ilustrasi). El Savador menerapkan 1 hari 1 Bitcoin meski harga di pasar tengah turun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Indodax Oscar Darmawan menilai, integrasi aset kripto Bitcoin ke sistem perbankan dapat menjadi salah satu solusi untuk mempercepat inklusi keuangan. Dalam hal ini, ia merujuk pada kebijakan Pemerintah El Salvador yang mengajukan proposal reformasi yang bertujuan memungkinkan bank melakukan operasi dalam Bitcoin dan dolar Amerika Serikat (AS).

“Dengan adanya integrasi Bitcoin ke dalam sistem perbankan, sebuah negara tidak hanya menunjukkan keberanian dalam mengambil risiko, tetapi juga memberikan peluang baru bagi inklusi keuangan. Reformasi ini dapat mempermudah akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang lebih modern dan efisien. Ini adalah langkah yang berani dan inovatif yang dapat menginspirasi negara-negara lain untuk mengikuti jejak yang sama," kata Oscar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (11/7/2024).

Baca Juga

Sebagai informasi, El Salvador terus melanjutkan program "1 BTC per hari" dengan membeli kripto secara konsisten meskipun kondisi pasar sedang lesu. Menurut data dari BitInfoCharts, alamat dompet kripto negara tersebut aktif dalam pembelian 1 Bitcoin (BTC) setiap hari sejak Maret.

Keputusan ini dilakukan setelah Presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan langkah tersebut pada November 2022. Ini menunjukkan upaya akumulasi strategis melalui dompet dingin yang dikelola pemerintah.

Bukele pada bulan Maret menegaskan bahwa El Salvador akan terus membeli 1 Bitcoin per hari sampai saat di mana pembelian ini tidak lagi memungkinkan dengan mata uang fiat. Pernyataan ini mengikuti konfirmasi Presiden pada Februari bahwa negara saat ini tidak berencana untuk menjual cadangan BTC-nya.

El Salvador juga dilaporkan telah menambang 474 Bitcoin dalam tiga tahun terakhir. Bulan lalu, negara ini mengumumkan rencana untuk mempercepat integrasi Bitcoin ke dalam sistem perbankannya.

“Langkah ini bisa menjadi contoh bagi negara lain yang ingin memperkuat posisi mereka dalam ekosistem kripto. Ini juga menunjukkan keyakinan yang tinggi terhadap potensi jangka panjang Bitcoin sebagai aset digital," ujar Oscar.

Lebih lanjut, Oscar menekankan strategi akumulasi Bitcoin juga dapat berfungsi sebagai cadangan nilai yang tangguh bagi negara. Dalam konteks ketidakpastian ekonomi global, memiliki cadangan Bitcoin dapat memberikan diversifikasi yang lebih baik bagi portofolio keuangan nasional.

Langkah ini tidak hanya mengukuhkan posisi El Salvador sebagai pionir dalam adopsi kripto, tetapi juga dapat menjadi langkah strategis untuk perlindungan nilai dalam jangka panjang.

"Keputusan El Salvador untuk terus melakukan pembelian Bitcoinnya ketika pasar sedang lesu menunjukkan komitmen yang kuat terhadap strategi jangka panjangnya dalam mengadopsi teknologi blockchain. Hal ini juga berdampak positif terhadap pertumbuhan industri kripto secara global,” katanya pula.

Oscar menambahkan, berinvestasi dengan terus melakukan pembelian baik ketika harga sedang naik atau turun bisa dilakukan dengan teknik Dollar Cost Averaging (DCA). Teknik ini melibatkan pembelian jumlah aset yang tetap secara berkala, tanpa mempedulikan harga pasar saat itu.

Dengan melakukan DCA, investor dapat mengurangi risiko volatilitas pasar karena pembelian dilakukan pada berbagai titik harga, yang pada akhirnya dapat menurunkan harga rata-rata pembelian. Di Indodax, kita dapat berinvestasi dengan teknik DCA di fitur investasi rutin.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement