REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acara bertajuk Halal Kulture Market Indonesia akan digelar pada 1-3 November 2024 di Hall 1-2 ICE BSD, Tangerang. Sebagai penyelenggara, Mumtaz Creative menyebut acara ini sebagai bentuk manifestasi kepedulian dan ikhtiar terhadap pengembangan kualitas spiritualitas generasi milenial dan Gen Z.
CEO Mumtaz Creative, Agung Paramata, mengatakan kecanggihan teknologi digital telah memberikan ruang-ruang digital yang membangun kontruksi spiritualitas generasi milenial dan Gen Z secara hybrid sehingga kurang substantif. "Halal Kulture Market kami hadirkan untuk memberikan ruang eksistensi dan aktualisasi bagi mereka dalam memaknai Deen Al-Islam secara mendalam sesuai tuntunan Rasul," kata Agung dalam konferensi pers Halal Kulture Market di Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Keterlibatan langsung khususnya Gen Z dalam kegiatan komunitas spiritual keagamaan, menurut Agung dapat memberikan kesempatan bagi mereka untuk membangun hubungan sosial yang lebih dalam dan bermakna, yang pada gilirannya dapat berkontribusi positif terhadap kesejahteraan mereka. Agung menjelaskan Halal Kulture Market merupakan platform yang menghubungkan antara kultur gaya hidup halal yang dikemas kreatif.
Tidak sekadar pameran, tetapi juga terintegrasi dengan rangkaian program acara yang sarat dengan edukasi nilai-nilai keislaman yang inklusif dan inspiratif sehingga memberikan pengalaman berkesan bagi kalangan muda dalam menerapkan prinsip hidup halal dalam kehidupannya. "Dengan menginternalisasikan prinsip hidup halal, diharapkan milenial dan Gen Z dapat menjadi agen perubahan yang membawa inspirasi, harapan dan kebaikan dalam masyarakat dan lingkungan sekitarnya," ujar Agung Paramata.
Dia mengatakan. Halal Kulture Market merupakan sebuah ekosistem bisnis yang menstimulasi tumbuhnya komunitas-komunitas anak muda kreatif "hijrah" untuk melahirkan produk halal kekinian. Diakui banyak kalangan, keunggulan milenial dan Gen Z tidak hanya melek dan terampil teknologi, tetapi juga kreatif dan inovatif dalam berkarya, mulai dari karya seni, desain, fashion, hingga teknologi. Mereka juga memiliki keberanian untuk mencoba hal-hal baru dan berjiwa mandiri (wirausaha).
Karena itu, Agung berharap, Halal Kulture Market bisa menjadi inkubator bisnis dan branding bagi berkembangnya brand-brand indie (independen) besutan anak muda yang notabene memiliki karakteristik yang menonjol dari segi formulasi, desain kemasan, cara pemasaran, hingga pengalaman berbelanja. Brand indie juga cenderung lebih mudah membentuk fanbase lantaran gaya komunikasi yang lebih akrab selayaknya sosok teman.
"Halal Kuture Market diharapkan menjadi trend setter gaya hidup halal milenial dam Gen Z yang selalu ditunggu kehadirannya, karena banyak hal baru diluncurkan di event ini," ujar Agung.